Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Kehadiran Golput pada Pemilihan Umum Terhadap Demokrasi Indonesia

7 September 2024   05:28 Diperbarui: 7 September 2024   08:58 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai negara demokrasi, partisipasi dalam pemilihan umum sangat penting untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan mewakili kepentingan masyarakat. Keberadaan golput dapat merusak demokrasi, karena demokrasi diartikan sebagai kekuasaan rakyat, dan jika kekuasaan rakyat tidak digunakan atau diabaikan, maka pemerintahan yang terpilih tidak akan mewakili kepentingan rakyat.

Selain itu, partisipasi dalam pemilihan umum juga dapat memberikan kesempatan untuk memilih pemimpin yang memiliki visi dan misi yang cocok dengan kebutuhan masyarakat, serta memberikan interaksi langsung dengan para calon pemimpin untuk memahami program kerja mereka. Dengan demikian, jika terdapat persaingan yang seimbang, maka akan tercipta pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan masyarakat.

Tidak adanya partisipasi dari suara golong putih ini mereka kehilangan kesempatan untuk berpengaruh dalam pembuatan keputusan dan arah perubahan di negara. Selain itu, golput juga bisa menjadi indikator ketidakpuasan masyarakat terhadap pilihan yang ada, baik itu karena kurangnya pemahaman terhadap calon pemimpin atau juga karena adanya ketidakpercayaan terhadap sistem pemilihan umum dan para calon pemimpin yang ada.

Seorang pemimpin yang dipilih melalui sebuah pemilihan umum dengan partisipasi yang mendalam dan tinggi, lebih berharga dan dihargai oleh masyarakat. Calon pemimpin yang telah terdaftar memiliki hak yang sama untuk melangkah maju di dalam pertarungan pemilihan umum, dan masyarakat juga memiliki hak yang sama untuk memilih calon pemimpin yang dirasa paling mampu mewakili kepentingan komunitas atau daerah tempat tinggal.

Oleh sebab itu, setiap warga negara harus mempunyai tanggung jawab yang sama dalam menentukan nasib suatu negara, masyarakat, ataupun daerah

Kesimpulannya, fenomena golput yang terus meningkat dapat merusak demokrasi di Indonesia. Hal ini karena kehadiran golput dapat mempengaruhi legitimasi dan kepercayaan masyarakat pada suatu sistem dan kebijakan negara. Oleh karena itu, sebaiknya para calon pemilih maupun masyarakat luas agar dapat juga ikut serta dalam proses pemilihan umum dengan memberikan suara mereka. Dengan meningkatnya partisipasi dan tingkat kehadiran para pemilih, maka demokrasi di Indonesia bisa berjalan dengan lebih baik, memilih pemimpin membangun negara yang lebih baik dan maju.

Batu, 792024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun