Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Generasi Z Lebih Sulit Cari Kerja di Era Digital?

31 Agustus 2024   05:19 Diperbarui: 31 Agustus 2024   10:24 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z memiliki peran penting dalam membangun masa depan Indonesia, dan mereka perlu didukung dengan memberikan peluang dan sumber daya yang tepat. Dalam hal ini, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan peluang dan lingkungan yang kondusif bagi generasi Z untuk berkembang dan sukses di masa depan.

Selain itu, generasi Z juga perlu disadarkan akan hal-hal yang tidak terlihat dan kurang jelas, seperti etika kerja, integritas, dan tanggung jawab sosial. Memiliki keterampilan teknis saja tidak cukup untuk mempertahankan kesuksesan di dunia kerja saat ini. Pengusaha dan pekerja membutuhkan kolaborasi yang kuat dan keterampilan interpersonal yang cukup untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Oleh karena itu, penting bagi generasi Z untuk memperoleh pengalaman kerja setelah lulus dari pendidikan formal.

Untuk para pengusaha, peran mereka sangat penting dalam menciptakan peluang kerja dan pengembangan keterampilan praktis bagi generasi Z. Beberapa perusahaan besar di Indonesia saat ini telah membuka posisi magang, pelatihan, dan pembelajaran terus-menerus untuk para lulusan baru. Selain itu, pengusaha juga dapat meningkatkan nilai tambah di dalam industri dengan memperkenalkan atau mengadopsi teknologi digital dalam proses bisnis mereka. Hal ini akan membuka peluang baru bagi generasi Z.

Adanya perubahan demografis juga mempengaruhi situsasi dalam hal mencari kerja. Selama beberapa dekade terakhir, tingkat migrasi dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk di kota dan mempengaruhi tingkat persaingan dan persentase tingkat pengangguran yang tinggi.

Sinergi antara generasi Z, pengusaha, pemerintah, dan masyarakat penting untuk menciptakan lapangan kerja lebih banyak dan merata. Generasi Z sendiri perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka, di samping kualifikasi formal mereka, untuk mendorong adopsi mereka di dunia kerja saat ini dan di masa depan. Di sisi lain, pengusaha dapat diminta untuk menemukan para lulusan baru yang memiliki potensi untuk ditingkatkan.

Pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi melalui reformasi regulasi dan kebijakan-kebijakan yang pro-business, seperti mempertahankan hubungan yang baik dengan lembaga keuangan internasional dan mengembangkan infrastruktur yang memadai.

Kebijakan-kebijakan pro-business harus diiringi oleh perbaikan kualitas pendidikan, seraya menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga mengajarkan keterampilan, etika, kemampuan analisis, dan kerja tim, ujar Associate Professor dari Monash Business School, Dr. Amira al Qurashi.

Terakhir, masyarakat dapat meminimalisir gap antara generasi sebelumnya dan generasi Z melalui saling mendukung dalam pelatihan dan pengalaman kerja. Di samping itu, keluarga, rekan kerja, dan teman dapat menjadi penyokong dan memberikan saran-saran yang berharga bagi generasi Z untuk berkembang dan mengatasi berbagai kesulitan yang ada.

Generasi Z secara signifikan terpengaruh oleh teknologi dan digitalisasi, dan itu tidak dapat diubah. Oleh karena itu, peluang dan tantangan yang mereka hadapi dalam mencari pekerjaan harus dilihat sebagai suatu kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan kapabilitas sumber daya manusia Indonesia secara keseluruhan. Kita perlu memastikan bahwa generasi Z mendapat pelatihan keterampilan dan pengalaman kerja yang relevan dan efektif sehingga mereka dapat menjadi bagian integral dari masa depan keberhasilan ekonomi Indonesia.

Sekar Putih, 3182024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun