Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kisah Kota Kuno Babilonia yang Bersejarah

29 Agustus 2024   17:42 Diperbarui: 29 Agustus 2024   17:46 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto

Babilonia, juga sering disebut dengan Babel, merupakan kota kuno yang didirikan di tepi Sungai Efrat, di daerah antara Teluk Persia dan Laut Mati di wilayah Mesopotamia yang sekarang menjadi Irak. Kota ini adalah kota terbesar di dunia kuno dan menjadi pusat kebudayaan dan agama.

Dalam Alquran, Babilonia disebut dalam Surat Al-Baqarah ayat 102 sehubungan dengan kisah dua malaikat, Harut dan Marut, yang dilakukan ujicoba oleh Allah SWT. Ayat ini juga merujuk pada penggunaan sihir pada masa Nabi Sulaiman, di mana disebutkan bahwa para malaikat Harut dan Marut diutus ke Babilonia untuk menguji manusia.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran, bangsa Babilonia dikenal dengan kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu keahlian khas mereka adalah dalam bidang matematika dan astronomi. Bahkan mereka dapat membangun menara Babel yang legendaris dengan sangat kompleks dan besar. Raja Nebukadnezar II adalah salah satu penguasa kuno yang menyukai kebudayaan Babilonia dan dikenal sebagai pembangun kembali kota tersebut setelah perang dengan bangsa Asyur pada abad ke-7 SM.

Babilonia membentuk sebuah kekaisaran yang menguasai Mesopotamia selama kurang lebih 500 tahun hingga akhirnya jatuh ke tangan Persia pada tahun 539 SM. Penduduknya kemudian beralih ke dalam agama baru yang mampu memberikan perlindungan dan mengembalikan kemakmuran mereka, yakni agama Islam.

Meskipun tidak ada lagi bangsa Babilonia yang ada di zaman modern, namun kota tersebut masih tetap menjadi tempat yang menarik bagi para sejarawan dan peneliti. Sejumlah reruntuhan bangunan dan bangunan bersejarah masih ada di area tersebut, termasuk gerbang Ishtar, menara Babel, istana raja-raja Babilonia, dan kuil-kuil mereka.

Dalam konteks sejarah Islam, kisah Kota Babilonia memiliki makna penting yang sebagai pengingat akan zaman pra-Islam dan memperkuat keimanan umat Islam. Dalam kisah Harut dan Marut, Alquran memberi pesan bahwa pengetahuan sihir, meski memiliki kegunaan tertentu, namun dapat mengakibatkan kerusakan dan membahayakan orang-orang yang menggunakannya. Sehingga, Alquran menekankan pentingnya untuk senantiasa merujuk kepada ajaran Allah SWT dan menjauhi penggunaan sihir dalam kehidupan.

Kota Babilonia, yang dulunya merupakan pusat kebudayaan dan religi, telah menjadi lokasi yang penting dalam sejarah dunia dan agama. Kota ini bukan hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan pengetahuan.

Babilonia memiliki keahlian khusus dalam bidang matematika dan astronomi. Mereka membangun observatorium yang sangat canggih dan menorehkan prestasi besar dalam pengetahuan tentang bintang dan planet. Oleh karena itu, para ahli sejarah dan ilmuwan terus mengunjungi wilayah ini, untuk mempelajari peradaban kuno dan pengetahuan mereka.

Pada abad ke-6 SM, kota ini dikuasai oleh Kekaisaran Persia, dan kemudian Rome. Pada tahun 630 M, kota ini jatuh ke tangan umat Islam, ketika Khalifah Umar mengambil alih Baghdad. Kota ini menjadi bagian dari wilayah Khalifah Umar dan terus berkembang sebagai pusat pembelajaran dan perdagangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun