Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

76 Penulis Berbagi Kesaksian dalam Buku Terbitan SATUPENA tentang Pilpres 2024 di Indonesia

22 Agustus 2024   05:26 Diperbarui: 22 Agustus 2024   06:49 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Gramedia 

Oleh: Eko Windarto 

sumber gambar Gramedia 
sumber gambar Gramedia 
Sebulan lalu buka kumpulan ESAI saya di Kompasiana diterbitkan oleh CINTA PUSTAKA, dan 2 minggu lalu kumpulan ESAI saya di Kompasiana juga di terbitkan oleh e-book Gramedia, hari ini 22 Agustus 2024 salah satu esai saya diterbitkan oleh grup penulis SATUPENA bersama dengan 76 penulis dari seluruh penjuru Indonesia.

SIARAN PERS

Kamis, 22 Agustus 2024

*SATUPENA Terbitkan Buku "PILPRES 2024: Kesaksian Para Penulis," Berisi Kumpulan Karya 76 Penulis tentang Pemilihan Presiden* 

JAKARTA -- Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA telah menerbitkan buku "PILPRES 2024: Kesaksian Para Penulis," yang merupakan kumpulan karya 76 penulis tentang Pemilihan Presiden 2024.

Hal itu dinyatakan Sekjen SATUPENA Satrio Arismunandar, yang juga menjadi editor buku tersebut, di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. 

Menurut Satrio, Pemilu dan Pilpres 2024 adalah peristiwa besar. Dengan segala dinamikanya, hasil Pemilu dan Pilpres 2024 akan mewarnai, bahkan menentukan masa depan Indonesia, sebagai negara demokrasi nomor tiga terbesar di dunia setelah India dan Amerika Serikat.

Menyadari arti penting Pilpres 2024 dalam sejarah bangsa, ungkap Satrio, pada Februari 2024, Ketua Umum SATUPENA Denny JA telah menggagas penerbitan buku "PILPRES 2024: Kesaksian Para Penulis," yang berisi kumpulan artikel dari para penulis.

"Awalnya, cuma ditarget buku berisi kumpulan 25 tulisan. Tetapi dalam prosesnya, ternyata 

minat para penulis untuk terlibat dalam penulisan buku ini membludak," ujar Satrio. 

Sebanyak 133 penulis, yang bukan cuma anggota SATUPENA, menyatakan minatnya untuk berkontribusi. 

Sampai batas waktu 12 Maret 2024, dari 133 penulis yang menyatakan minatnya itu tidak semua bisa mengirim tulisan. "Jumlah naskah yang akhirnya betul-betul sampai di tangan penyunting ada 77 tulisan," lanjut Satrio. 

Satrio menjelaskan, dari 77 tulisan yang mereka kirim, yang dianggap layak untuk dimasukkan ke buku ini ada 74 tulisan. Kebetulan ada satu tulisan yang ditulis oleh 3 orang, sehingga total ada 76 penulis yang berkontribusi lewat 74 tulisan pada buku ini.

Buku setebal 410 halaman ini hanya dibuat dalam format PDF, tidak dicetak. "Bagi penulis atau pembaca yang membutuhkan buku versi cetak, dipersilakan untuk mengeprint sendiri," ucap Satrio.

Satrio berharap, semua tulisan di buku ini --dengan segala kelebihan dan kekurangannya---benar-benar bisa menjadi bukti kesaksian para penulis Indonesia tentang peristiwa bersejarah Pilpres 2024. 

Mengutip sastrawan Pramoedya Ananta Toer, Satrio menyatakan, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."

"Begitu pentingnya meninggalkan jejak tertulis dalam sejarah. Apalagi kesaksian tertulis terhadap sebuah peristiwa besar seperti Pilpres 2024, yang punya arti signifikan bagi 279,5 juta rakyat Indonesia," ujar Satrio.

Ditambahkan Satrio, proses Pemilu dan Pilpres 2024 di Indonesia diamati secara serius oleh dunia internasional karena posisi Indonesia dianggap penting.

"Mungkin kita di dalam negeri tidak begitu menyadari, tetapi faktanya posisi Indonesia kini sudah semakin dipandang dalam hubungan internasional. Peningkatan status Indonesia ini sejalan dengan makin besarnya kekuatan ekonomi negeri ini," lanjut Satrio.

Menurut proyeksi Standard Chartered, PDB Indonesia pada 2030 diprediksi mencapai $10,1 triliun atau naik hampir 3 kali lipat dari tahun 2017 ($3,2 triliun) dan akan berada di peringkat ke-4 negara dengan perekonomian terbesar dunia. Peringkat tersebut dihitung menurut nominal produk domestik bruto (PDB) atas dasar purchasing power parity. 

Berkaitan dengan terbitnya buku "PILPRES 2024: Kesaksian Para Penulis," yang memuat materi dari 76 penulis Indonesia, jelas bahwa proses Pilpres 2024 memang menjadi perbincangan yang hiruk pikuk dalam masyarakat. Ada berbagai aspek yang menjadi sorotan, mulai dari dari kondisi ekonomi, pendidikan, hingga kualitas calon presiden dan wakil presiden.

Sesuai dengan ekspektasi dari orang-orang yang memantau situasi Pilpres 2024, buku ini memuat banyak materi yang cermat dan mendalam dari para penulis. Dalam buku ini, para penulis membahas sejumlah isu penting terkait dengan Pilpres 2024. Beberapa di antaranya adalah:

Literasi politik di Indonesia

Buku ini memuat beberapa tulisan yang membahas isu ini. Tidak sedikit yang menyebut bahwa literasi politik di Indonesia masih tergolong rendah, terutama di kalangan generasi muda. Artinya, masih banyak orang yang gagap tentang politik. Ini menjadi kendala serius dalam proses memilih pemimpin.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan media sosial, terdapat upaya dalam meningkatkan literasi politik, terutama melalui gerakan-gerakan di media sosial. Salah satu penulis dalam buku ini menyarankan agar gerakan-gerakan literasi politik di media sosial tetap dijalankan untuk menjangkau masyarakat yang sulit dijangkau secara konvensional.

Kondisi Ekonomi

Ada beberapa tulisan dalam buku ini yang membahas tentang kondisi ekonomi yang diprediksi akan terjadi jika salah satu pasangan calon berhasil terpilih. Meskipun ada sentimen yang cenderung pro terhadap salah satu pasangan calon, namun dalam buku ini para penulis melakukan analisis terhadap kedua pasangan calon terkait dengan kondisi ekonomi yang mungkin terjadi.

Beberapa penulis menekankan pentingnya Indonesia menjadi negara yang mandiri dalam konteks ekonomi, salah satunya adalah dengan mempromosikan produk buatan dalam negeri. Beberapa penulis juga menyoroti pentingnya industri kreatif dan pariwisata dalam pengembangan ekonomi Indonesia.

Kualitas Calon Presiden dan Wakil Presiden

Salah satu penulis dalam buku ini membahas aspek kualitas dari calon presiden dan wakil presiden. Penulis tersebut mengatakan bahwa tidak cukup hanya dengan memiliki skill dalam debat politik dan pengalaman dalam dunia politik saja, tetapi calon presiden dan wakil presiden diharapkan memiliki wawasan yang meluas terhadap berbagai sektor.

Penulis menyarankan agar kedua pasangan calon memperhatikan akun Instagram pribadi dan tim kampanye dari pasangan calon untuk mengetahui lebih detail tentang program dan wacana yang akan diusung oleh pasangan calon tersebut selama kampanye. Salah satu hal penting yang diungkapkan oleh penulis adalah pentingnya bercermin dari pasangan presidan-wakil presiden terdahulu, seperti Soeharto dan JK, Megawati dan Hamzah Haz, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, serta Jokowi dan JK.

Kondisi Sosial Masyarakat Indonesia

Dalam buku ini, banyak penulis menyampaikan pandangan mereka terhadap kondisi sosial masyarakat Indonesia yang selama ini juga menjadi sorotan. Beberapa penulis menyoroti pentingnya membangun kesadaran berpolitik sebagai bagian dari warga negara. Hal ini akan membantu masyarakat dalam memahami peran mereka dalam negara, serta mengedepankan toleransi dan keberagaman dalam masyarakat.

Salah satu penulis juga menyoroti kekeliruan dalam sistem pendidikan kita yang cenderung menghasilkan lulusan yang hanya mampu menghafal dan tidak mampu berpikir analitis. Kekurangan ini kemudian menimbulkan masalah di masyarakat, seperti rendahnya tingkat literasi politik dan kurangnya kesadaran terhadap berbagai isu sosial.

Yang Sudah Terjadi dan Akan Terjadi di Masa Depan

Dalam buku ini, banyak penulis juga membahas apa yang telah terjadi selama proses Pilpres 2024, serta bagaimana nasib Indonesia ke depannya. Ada yang memprediksi Indonesia akan mengalami kemajuan pesat jika dipimpin oleh salah satu pasangan calon. Namun, ada pula yang pesimistis terhadap masa depan Indonesia dan merasa bahwa tidak satu pun pasangan calon bisa mengatasi semua masalah yang ada.

Namun, banyak penulis juga menekankan pentingnya kesatuan di dalam masyarakat Indonesia. Menurut mereka, tidak peduli pasangan mana yang akan terpilih pada Pilpres 2024, yang terpenting adalah keutuhan bangsa ini. Kesatuan adalah kunci dalam memperbaiki kondisi sosial dan politik yang sedang berada di Indonesia.

Secara keseluruhan, buku ini menjadi kumpulan karya dari berbagai penulis Indonesia yang mendalami isu-isu penting dalam Pilpres 2024. Buku ini membantu pembaca untuk mengetahui pandangan berbeda-beda para penulis terhadap isu-isu pilpres tersebut. Semoga dengan adanya buku ini, masyarakat Indonesia dapat memperoleh informasi yang lebih luas dan memilih pemimpin yang tepat untuk masa depan bangsa Indonesia.

Sekar Putih, 2282024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun