Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kritik yang Konstruktif: Panduan untuk Mengembangkan Diri dan Masyarakat

19 Agustus 2024   12:50 Diperbarui: 19 Agustus 2024   12:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Eko Windarto 

Manusia mempunyai daya kemampuan menangkap suatu obyek kemerdekaan dan mengaplikasikan dalam bentuk makna-makna yang hendaknya ditujukan untuk menyempurnakan diri dan tidak boleh disalahgunakan. 

Ia harus bisa menciptakan keselarasan dari pertemuan daya-daya manusia lainnya. Sehingga bisa menghasilkan dinamika manusia secara keseluruhan yang positif dan membangun. 

Dalam kerangka dasar inilah hendaknya harapan atas kritik di antara kehidupan manusia diletakan. Sehingga berfungsi saling mengisi, bukan perang kata secara sarkasme.

Kritik yang penuh pengertian bukanlah kritik rasional melulu, yang kering, atau yang hanya mementingkan hal-hal praktis, tetapi lebih indahnya kalau memasukan unsur perasaan dan fantasi. 

Kita usahakan mempertemukan konsep-konsep keindahan yang berlaku umum dan konsep khusus hasil pencarian setiap manusia yang berusaha mengekpresikan puncak dari daya-daya dalam proses penyempurnaan diri, serta untuk bisa melebur dalam perkembangan zaman beserta dinamikanya.

Kritik bisa menjadi sebuah katalisator bagi perkembangan pribadi, sekaligus perkembangan masyarakat dan bangsa secara keseluruhan. Kritik yang konstruktif akan membantu individu untuk mengenali kelemahan dan kekurangan diri, sekaligus untuk memperbaiki hal tersebut. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup di tengah-tengah masyarakat dan berinteraksi dengan sesamanya. Untuk itu, kritik juga memiliki peran penting dalam mengembangkan interaksi sosial yang sehat, saling menghargai, dan membangun.

Namun, kritik tidak selalu diarahkan secara tepat dan efektif. Kadangkala, kritik justru dipandang sebagai sesuatu yang negatif dan merugikan. Hal ini dapat terjadi karena cara kritik yang kurang bijak, atau karena tujuan kritik yang kurang jelas dan tidak berpihak pada kepentingan bersama.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah panduan untuk memberikan kritik yang konstruktif dan efektif. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah memahami konteks. Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sehingga pandangan dan sudut pandang terhadap suatu permasalahan pun dapat berbeda-beda. Sebelum memberikan kritik, sebaiknya kita memahami sudut pandang yang dipegang oleh orang yang akan diberikan kritik.

Selanjutnya, kritik yang diberikan sebaiknya bersifat spesifik dan terarah pada masalah yang ingin diperbaiki. Kritik yang umum dan tidak jelas akan sulit dipahami oleh penerima kritik, sehingga cenderung tidak efektif. Kritik juga sebaiknya diberikan dengan bahasa yang santun, sehingga tidak menyinggung perasaan penerima kritik.

Namun, panduan tersebut tidaklah cukup. Apabila ingin memberikan kritik yang efektif, maka seorang kritikus harus memahami cara yang tepat membangun argumentasi. Memahami cara membangun argumentasi memungkinkan seorang kritikus untuk menyajikan argumen-argumen yang terstruktur dengan baik, sehingga dapat meyakinkan penerima kritik untuk merespons dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun