Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Penting Batik Sebagai Identitas dan Kekayaan Budaya Indonesia

17 Agustus 2024   19:58 Diperbarui: 18 Agustus 2024   01:09 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Eko Windarto 

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan seni tradisional. Salah satunya adalah batik, yang merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Manusia pada tahun 2009. Batik tidak hanya menjadi simbol keindahan dari seni Indonesia, namun juga memiliki peran penting dalam meningkatkan rasa nasionalisme dan persatuan di Indonesia.

Sejarah Batik di Indonesia 

Batik sendiri berasal dari kata "amba" yang berarti kain dan "titik" yang berarti titik kecil. Melalui teknik pewarnaan dan pengolahan tertentu, batik menjadi kain warna-warni yang memiliki beragam motif. Batik diperkirakan sudah ada di Indonesia sejak zaman Hindu-Buddha, di mana batik dapat ditemukan pada batu-batu candi yang ada di Pulau Jawa.

Namun, batik semakin populer dan berkembang pesat pada abad ke-17 hingga abad ke-18 saat masa kejayaan kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas pada motif batiknya yang menjadi simbol keindahan, keunikan, dan daya tarik dari warisan budaya Indonesia.

Batik dan Identitas Nasional

Dalam perkembangannya, batik tidak hanya menjadi simbol keindahan estetis, namun juga menjadi identitas nasional Indonesia. Hal ini diawali ketika para pejuang kemerdekaan Indonesia mulai mengenakan seragam batik sebagai tanda identitas nasional pada masa awal kemerdekaan. Bahkan, pada masa Soekarno sebagai Presiden RI, batik ditetapkan sebagai busana resmi Indonesia.

Perkembangan Batik di Masa Kini

Saat ini, batik tetap menjadi salah satu bentuk kesenian yang sangat dihargai oleh masyarakat Indonesia. Berbagai kalangan dan profesi di Indonesia pun turut membumikan batik di dunia bisnis dan fesyen. Mulai dari batik bermotif tradisional hingga batik yang dimodifikasi untuk menjawab kebutuhan pasar dengan berbagai motif modern.

Namun, budaya mengenakan batik sebagai identitas nasional harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Karena batik lebih dari sekedar kain yang dijadikan busana, batik juga mampu memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap Indonesia.

Peran Batik dalam Meningkatkan Rasa Nasionalisme 

Berbagai kampanye yang mengajak masyarakat Indonesia untuk memakai batik pada hari-hari tertentu, seperti Hari Kemerdekaan RI dan Hari Batik Nasional, sudah dilakukan dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme. Pada saat mengenakan batik, masyarakat Indonesia merasakan kebanggaan yang dapat memperkuat rasa persatuan dan cinta terhadap negeri ini.

Selain itu, pengenalan budaya batik pada generasi muda juga menjadi hal yang penting dalam menjaga keberlangsungan budaya batik di Indonesia. Saat ini, banyak program edukasi bagi anak sekolah yang diperuntukkan untuk memperkenalkan keberagaman motif batik Indonesia. Hal ini bertujuan agar mereka dapat mengenal, menghargai, dan mencintai budaya Indonesia sejak usia dini.

Kesimpulan 

Dengan kesenian batik, Indonesia telah mempunyai budaya yang sangat berharga dan dapat menjadi simbol keindahan dan persatuan di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, batik menjadi sebuah fenomena yang meriah dan tetap menjadi salah satu budaya yang masih dijaga kelestariannya. Hal ini menunjukkan bahwa batik adalah salah satu kebanggaan Indonesia dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas nasional serta punya peran penting dalam membentuk rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.

Batu, 1782024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun