Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memaafkan dengan Kesadaran dan Keikhlasan

11 Agustus 2024   19:21 Diperbarui: 11 Agustus 2024   19:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar "i" dokpri 

Oleh: Eko Windarto 

Memaafkan seseorang yang telah melakukan kesalahan atau kesalahan pada kita bisa menjadi sebuah proses yang sulit dan membutuhkan waktu, terlebih jika ketidaknyamanan yang kita rasakan sangatlah besar. Namun, penting untuk diingat bahwa melepaskan perasaan negatif tersebut dengan cara memaafkan dapat memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan mental dan fisik kita. Namun, ada beberapa hal yang harus diingat ketika kita memutuskan untuk memaafkan seseorang, yaitu kesadaran dan keikhlasan.

Pentingnya Kesadaran dalam Memaafkan

Ketika kita berpikir untuk memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita, penting untuk memiliki kesadaran atas alasan di balik tindakan yang dilakukan oleh orang tersebut. Memiliki kesadaran tentang celah di antara kita dengan pasangan, teman, keluarga, rekan kerja, atau orang lain yang telah membuat kita kesal, dapat membantu kita memahami perspektif seseorang dan memerangi rasa benci yang berlebihan. Kesadaran ini dapat membantu kita untuk merenungkan apakah tindakan kita terhadap orang tersebut memiliki konsekuensi yang lebih besar dibandingkan dengan sesuatu yang mungkin membuat kita merasa lega sejenak.

Kesadaran juga membantu kita untuk merenungkan ulang kenangan lama dan hubungan yang telah kita bangun dengan orang-orang tersebut. Apakah pasangan kita yang pernah menyakiti hati kita juga pernah menunjukkan kasih sayang dan perhatian? Apakah teman kita yang membuat kita marah dan dendam juga pernah menghabiskan waktu bersama-sama dan membuat kita bahagia? Menjadi sadar terhadap kenangan tersebut dapat membantu kita melihat bahwa kesalahan yang dilakukan oleh orang tersebut bukanlah hal yang harus menghancurkan hubungan yang telah dibangun dan membuat kita merenungkan kembali apakah hubungan tersebut layak untuk diselamatkan.

Mengapa Keikhlasan dalam Memaafkan Sangat Diperlukan

Membuka hati untuk memaafkan seseorang bukanlah proses yang mudah. Hal ini membutuhkan keikhlasan. Keikhlasan adalah kemampuan untuk mengurangi ego kita yang mungkin telah terpancing oleh perasaan tersakiti karena tindakan orang tersebut. Sebagai manusia, ego kita cenderung untuk ingin memenangkan argumen, membetulkan kekecewaan, atau mengorbankan kebahagiaan kita sendiri agar orang yang kita kasihi merasa bersalah. Namun, itu semua hanya akan membuat kita terjebak dalam perasaan negatif.

Memiliki keikhlasan untuk memaafkan seseorang justru akan membebaskan kita dari ikatan emosional tersebut. Dengan melepaskan dendam dan kemarahan, kita menjadi lebih terbuka terhadap kemungkinan perbaikan hubungan tersebut. Keikhlasan juga membantu kita untuk membuka pikiran dan hati kita terhadap orang tersebut, sehingga kita bisa menemukan rasa pengertian dan simpati atas kesalahan yang dilakukan oleh orang tersebut.

Perbedaan Antara Memaafkan dengan Kesadaran dan Keikhlasan dan Memaafkan Tanpa Kesadaran serta Keikhlasan

Memaafkan tanpa kesadaran dan keikhlasan memiliki perbedaan yang besar dengan memaafkan dengan kesadaran dan keikhlasan. Memaafkan tanpa kesadaran dan keikhlasan mungkin hanya merupakan cara untuk membuat kita merasa nyaman terhadap diri sendiri. Koping dengan rasa sakit dari tindakan orang lain adalah alasan yang luar biasa untuk memaafkan, tapi kita harus berhati-hati agar niat kita untuk memaafkan tidak terlewatkan karena "penerimaan" budaya untuk memaafkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun