Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Politik Dagang Sapi atau Politik Uang: Ancaman Terhadap Demokrasi

5 Agustus 2024   09:06 Diperbarui: 5 Agustus 2024   11:20 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar "i" dokpri 

Penyebaran Aliran Dana Pemilihan

Penyebaran dana untuk kebutuhan kampanye dalam pemilihan umum sering memicu berkembangnya praktik pungutan liar. Dalam hal ini, para calon menggunakan dana mereka untuk mempengaruhi masyarakat agar mendukung mereka atau bahkan terlibat langsung di kampanye. Hal ini dapat menimbulkan pengaruh yang besar dan memicu terjadinya penyebaran pelayanan di wilayah yang mendukung.

Hadiah ataupun Incentive

Para calon pemimpin daerah membujuk warga dengan menjanjikan hadiah atau insentif, seperti kebijakan keringanan pajak, perbaikan jalan, dan sejenisnya. Praktik ini dapat mempengaruhi opini publik dan menimbulkan ketidakadilan bagi warga yang berada di wilayah lain yang tidak mendapat kebijakan tersebut.

Provokasi dan Intimidasi

Calon pemimpin daerah dapat memprovokasi dan memperdaya sekitar masyarakat untuk memujinya ataupun mengintimidasi masyarakat yang mendukung kubu lawannya. Praktik ini dapat memecah belah persatuan masyarakat dan membahayakan keamanan wilayah.

Penanganan politik dagang sapi atau politik uang dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti kepemimpinan dan pengawasan yang efektif, serta kampanye publik yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak politik dagang sapi. Selain itu, penegakan hukum terhadap praktik politik dagang sapi juga harus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dan pelanggaran hukum lainnya. Terkait dengan politik dagang sapi, sebaiknya para pemimpin melakukan kampanye yang berkualitas dan jujur demi terciptanya pemilihan yang adil dan bebas tanpa adanya intimidasi atau politik uang. Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam proses pemilihan juga harus ditingkatkan dengan memberikan informasi yang tepat tentang proses pemilihan, kandidat yang tersedia, dan masalah penting terkait dengan daerah mereka.

Secara langsung, politik uang atau politik dagang sapi tidak memberikan dampak terhadap lingkungan. Namun, ketika politik dagang sapi dilakukan dengan cara yang tidak diatur dan berlebihan, maka dampak yang ditimbulkan dapat menimbulkan ketidakseimbangan sosial dan ekonomi di masyarakat, sehingga akan berpengaruh pada lingkungan.

Praktik politik uang dapat merusak iklim politik yang sehat, karena pengaruh uang akan memengaruhi proses pemilihan, sehingga masyarakat tidak lagi memilih pemimpin berdasarkan kualitas dan rencana pemerintahannya, tetapi memilih berdasarkan uang. Hal ini dapat merusak prinsip demokrasi dan menjadi ancaman bagi keberlangsungan sistem pemerintahan yang baik dan efektif.

Dalam rangka mencapai tujuan politik dagang sapi atau politik uang, para calon pemimpin daerah sering terlibat dalam praktik korupsi yang merugikan keuangan negara. Beberapa di antaranya membeli jasa pemilihan atau dukungan untuk meraih kemenangan, menggunakan wewenang dan kekuasaan mereka untuk mengekstraksi uang secara tidak legal, memanipulasi proyek dan tender untuk keuntungan pribadi, dan kerasukan pada proyek terkait perkebunan atau peternakan.

Selain itu, politik uang dapat memicu ketidakadilan dalam pemerataan pembangunan, karena hanya daerah atau kelompok masyarakat yang mendapat dukungan dan dana saja yang akan berkembang dan menikmati pembangunan, sementara daerah lainnya yang tidak mendapatkan dukungan akan tertinggal dan mengalami kerugian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun