Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Harapan Baru dalam Mengatasi Masalah Pendidikan Masa Kini dan Masa Depan

11 Juli 2024   16:03 Diperbarui: 11 Juli 2024   18:52 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Eko Windarto 

Pendidikan formal masih menjadi pilihan utama banyak orang dalam memperoleh kualifikasi dan keahlian tertentu. Namun, semakin berkembangnya zaman, pendidikan informal semakin populer dan diakui sebagai alternatif yang layak. Pendidikan informal dapat mengacu pada belajar secara mandiri, pelatihan di tempat kerja, program sertifikasi, atau bahkan seminar dan workshop yang tidak terstruktur. Namun, apakah pendidikan informal dapat dijadikan harapan baru dalam mengatasi masalah pendidikan masa kini?

Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan informal tidak hanya efektif, tetapi juga dapat membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan di luar program formal. Hal ini sangat penting dalam dunia kerja yang semakin konkuren, di mana orang perlu mengasah keterampilan di luar pekerjaan formal mereka. Hampir semua pekerjaan saat ini memerlukan keterampilan tertentu yang tidak diajarkan di pendidikan formal.

Mengikuti pelatihan, sertifikasi, dan seminar dapat membantu karyawan atau para pencari kerja meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang tertentu dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Di sisi lain, para pengusaha juga dapat memanfaatkan pendidikan informal untuk meningkatkan keterampilan bisnis mereka dan mempelajari cara-cara baru untuk mengembangkan bisnis.

Namun, pendidikan informal juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Kualitas pelatihan yang berbeda-beda dapat menyebabkan sulitnya menilai kompetensi seseorang setelah mengikuti kursus atau seminar. Selain itu, pendidikan informal sering tidak memiliki landasan teoretis yang kuat dibandingkan dengan program formal, sehingga dapat menyebabkan kurangnya pemahaman yang mendalam tentang materi yang diajarkan.

Tetapi, bagaimana mungkin pendidikan informal dapat dijadikan harapan baru dalam mengatasi masalah pendidikan? Apa keuntungan yang bisa didapatkan dari pendidikan informal? Simak terus artikel ini untuk menemukan jawabannya.

Pendidikan formal telah lama menjadi harapan utama banyak orang dalam memperoleh kualifikasi dan pelatihan untuk mencapai keahlian tertentu. Namun, pendidikan informal juga telah menjadi sebuah harapan baru dalam mengatasi masalah pendidikan di masa kini dan masa depan. Berikut beberapa keuntungan dan tantangan pendidikan informal yang perlu diperhatikan.

Keuntungan Pendidikan Informal

1. Fleksibilitas

Salah satu kelebihan utama dari pendidikan informal adalah fleksibilitasnya. Dalam program pendidikan formal, peserta didik harus mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh institusi tertentu. Sementara itu, pendidikan informal memberikan kebebasan bagi pembelajar untuk menentukan waktu dan tempat belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan jadwal mereka. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan mereka sambil bekerja atau menjalani kehidupan pribadi.

2. Biaya yang Terjangkau

Pendidikan formal seringkali membutuhkan biaya yang tinggi baik untuk pendaftaran maupun biaya kuliah. Sementara itu, program pendidikan informal cenderung lebih terjangkau dan terbuka bagi semua orang. Ada banyak sumber daya gratis seperti video pembelajaran, tutorial daring, dan forum diskusi daring yang dapat diakses oleh siapa saja.

3. Menambah Keterampilan Baru

Pendidikan formal seringkali hanya mencakup materi dasar yang diperlukan dalam program pendidikan tertentu. Namun, pendidikan informal dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan tertentu yang relevan dengan pekerjaan atau peningkatan karir mereka. Misalnya, peserta didik dapat mengikuti kursus bahasa asing atau pelatihan keterampilan teknis yang memacu perkembangan karir mereka.

4. Keterampilan yang sesuai dengan Konteks Lapangan Kerja

Semakin majunya dunia teknologi dan pesatnya perkembangan ekonomi global, masa depan balita kita memerlukan keterampilan yang relevan dengan konteks lapangan kerja. Keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini seperti teknologi informasi, keahlian menulis, dan keterampilan komunikasi semakin diperlukan. Pendidikan informal memungkinkan peserta didik untuk mempelajari keterampilan tersebut dengan lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.

Tantangan Pendidikan Informal

1. Tidak Selalu Diakui

Kemungkinan terbesar dari pelatihan informal terletak pada pengakuan kompetensi dan sertifikasinya dalam dunia kerja. Banyak pelatihan informal yang tidak diakui oleh industri dan institusi tertentu, sehingga sulit untuk membuktikan kompetensi dan kemampuan terhadap hal yang telah dipelajari. Hal ini dapat membuat peserta didik mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan atau meningkatkan karir mereka.

2. Kurangnya Keandalan Beberapa Sumber Daya

Pendidikan informal terbuka bagi siapa saja dan dimungkinkan untuk mengambil pelajaran dari beragam sumber daya, termasuk dari internet. Namun, banyak dari sumber daya tersebut kurang terpercaya dan penuh dengan informasi yang salah. Ini bisa membahayakan pembelajar, menyebabkan kesalahan dalam pemahaman dan pengambilan keputusan.

3. Kurangnya Kualitas

Sumber belajar tertentu cenderung memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan universitas atau sekolah formal. Kualitas pelatihan yang berbeda-beda dapat mempengaruhi sulitnya menilai kompetensi seseorang setelah mengikuti pelatihan atau seminar. Selain itu, pendidikan informal sering tidak memiliki landasan teoretis yang kuat seperti yang ada pada program pendidikan formal.

4. Kurangnya Inisiasi

Belajar secara formal sangat teratur dan diinisiasi oleh petugas akademik, pendidik, orang tua, di mana belajar merupakan tindakan yang mencakup sistematis dari berbagai aspek dalam membentuk pola pikir siswa. Sedangkan dalam belajar informal dibutuhkan inisiasi dari diri sendiri atau lingkup orang sekitar karena belajar informal tidak pasti teratur dan sistematis.

Dalam kesimpulannya, pendidikan informal dapat menjadi sebuah pilihan yang layak sebagai harapan baru dalam mengatasi masalah pendidikan di masa kini dan masa depan. Tetapi, seperti halnya dengan semua bentuk pendidikan lainnya, pendidikan informal memiliki keuntungan dan tantangan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penting bagi para pelajar untuk mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk mendaftar pada program pendidikan informal tertentu. Dalam hal ini, pemerintah, institusi pendidikan dan organisasi perlu bekerja sama untuk memastikan kualitas dan keandalan program pendidikan informal serta pengakuan sertifikasinya. Hal ini dapat memungkinkan para peserta didik untuk mencapai keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan kerja yang semakin kompetitif.

Sekar Putih, 1172024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun