Pendidikan formal seringkali membutuhkan biaya yang tinggi baik untuk pendaftaran maupun biaya kuliah. Sementara itu, program pendidikan informal cenderung lebih terjangkau dan terbuka bagi semua orang. Ada banyak sumber daya gratis seperti video pembelajaran, tutorial daring, dan forum diskusi daring yang dapat diakses oleh siapa saja.
3. Menambah Keterampilan Baru
Pendidikan formal seringkali hanya mencakup materi dasar yang diperlukan dalam program pendidikan tertentu. Namun, pendidikan informal dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan tertentu yang relevan dengan pekerjaan atau peningkatan karir mereka. Misalnya, peserta didik dapat mengikuti kursus bahasa asing atau pelatihan keterampilan teknis yang memacu perkembangan karir mereka.
4. Keterampilan yang sesuai dengan Konteks Lapangan Kerja
Semakin majunya dunia teknologi dan pesatnya perkembangan ekonomi global, masa depan balita kita memerlukan keterampilan yang relevan dengan konteks lapangan kerja. Keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini seperti teknologi informasi, keahlian menulis, dan keterampilan komunikasi semakin diperlukan. Pendidikan informal memungkinkan peserta didik untuk mempelajari keterampilan tersebut dengan lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
Tantangan Pendidikan Informal
1. Tidak Selalu Diakui
Kemungkinan terbesar dari pelatihan informal terletak pada pengakuan kompetensi dan sertifikasinya dalam dunia kerja. Banyak pelatihan informal yang tidak diakui oleh industri dan institusi tertentu, sehingga sulit untuk membuktikan kompetensi dan kemampuan terhadap hal yang telah dipelajari. Hal ini dapat membuat peserta didik mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan atau meningkatkan karir mereka.
2. Kurangnya Keandalan Beberapa Sumber Daya
Pendidikan informal terbuka bagi siapa saja dan dimungkinkan untuk mengambil pelajaran dari beragam sumber daya, termasuk dari internet. Namun, banyak dari sumber daya tersebut kurang terpercaya dan penuh dengan informasi yang salah. Ini bisa membahayakan pembelajar, menyebabkan kesalahan dalam pemahaman dan pengambilan keputusan.
3. Kurangnya Kualitas