Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kebijakan Bebas-Aktif dalam Hubungan Internasional: Tantangan dan Peluang bagi Indonesia

9 Juli 2024   08:21 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri 

Konsep bebas-aktif dalam hubungan internasional memiliki arti bahwa Indonesia mengadopsi kebijakan luar negeri yang independen dan tidak tergantung pada kekuatan asing tertentu. Hal ini dipandang sebagai suatu sikap tengah dan seimbang di antara blok-blok kekuatan dunia. Dalam prakteknya, Indonesia mencoba mempertahankan hubungan baik dengan semua negara tanpa mengikutsertakan diri dalam aliansi militer yang terbuka.

Melalui kebijakan bebas-aktif, Indonesia berpikir bahwa kekuatan besar dunia tidak bisa menentukan bagaimana negara kita harus melakukan kebijakan dan menunjukkan sikap pada suatu isu tertentu. Indonesia percaya, Indonesia harus memiliki hak untuk memberikan mandat dalam memilih kesepakatan internasional yang terbaik untuk kepentingannya sendiri.

Kebijakan BEBAS AKTIF memiliki keuntungan dan juga kelemahan. Beberapa manfaatnya di antaranya adalah:

Indonesia dapat memperoleh keuntungan ekonomi dari berbagai jenis aliansi dan kerjasama internasional.

Dalam kebijakan luar negeri, Indonesia dapat memberikan suara independen di dalam forum internasional, meningkatkan peran dan pengaruh negara di dunia.

Sikap bebas-aktif mampu meningkatkan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain di dunia, tanpa membelot atau bergabung dengan kekuatan tertentu.

Namun, kebijakan bebas-aktif juga memiliki kelemahan. Dalam situasi tertentu, misalnya konflik dunia, Indonesia belum tentu mendapatkan dukungan internasional yang handal dan sulit dipercaya. Kebijakan bebas-aktif juga dapat memberikan risiko yang lebih tinggi dalam mengambil langkah-langkah dalam hubungan dengan negara lain. Selain itu, kebijakan bebas-aktif berisiko kurang mengambil tindakan yang dianggap penting oleh kekuatan-kekuatan internasional.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebijakan bebas-aktif memiliki keuntungan dan kelemahan. Salah satu kelemahan dari kebijakan bebas-aktif adalah risiko yang lebih tinggi dalam mengambil keputusan dan kebijakan di bidang hubungan internasional.

Ketika Indonesia mengambil kebijakan bebas-aktif, Indonesia tidak terikat dengan aliansi atau kepentingan asing tertentu dan tidak memiliki dukungan yang jelas dalam berbagai isu internasional. Dalam situasi di mana kepentingan nasional Indonesia harus diungkapkan, Indonesia harus mengevaluasi dengan hati-hati keuntungan dan kerugian dari setiap langkah atau keputusan yang diambil.

Kebijakan bebas-aktif juga dapat membuat Indonesia rentan dalam mengambil tindakan dalam situasi darurat atau konflik internasional. Misalnya, dalam situasi konflik internasional, Indonesia akan mengambil kebijakan yang mandiri dan tidak bergabung dengan satu kelompok atau blok kekuatan militer. Hal ini dapat menyebabkan Indonesia berada dalam posisi yang sulit atau tidak efektif dalam memenuhi kepentingan nasionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun