Oleh sebab itu kita sebagai manusia biasa atawa penyair dituntut mencontoh keteladanan Nabi Muhamad SAW. Yang mana Nabi Muhamad SAW adalah seorang nabi yang makrifat, dan bisa mi'raj. Kita sebagai umat Nabi Muhamad SAW harusnya bisa makrifat dalam melihat sesuatu di sekeliling kita untuk diangkat menjadi sebuah tulisan. Semono ugo kita harusnya juga bisa mi'raj seperti Kanjeng Nabi Muhamad SAW. tinggal bagaimana kita bisa mengasah keilmuan untuk mencapai isro' sebelum sampai mencapai mi'rod dalam beribadah atawa menulis.
Maka dari itu penyair butuh ruang yang luas dan hati pikiran yang lebar, demi mempertanggung jawabkan sebagai mahkluk Allah. Ya, paling tidak bertanggung jawab pada diri sendiri.
Saya menulis seperti ini tak luput dari getaran hati nurani, hingga tak bisa kubendung air mata.
Itulah sekelumit narasi saya sebagai manusia biasa yang dipilih Allah menjadi seorang penyair yang masih butuh banyak belajar dari sampean semua. Khususnya belajar dari ketidak tahuan saya dalam laku sinetron duniawi ini.
Sekar Putih. 30102018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H