Oleh: Eko WindartoÂ
Tahun 80 an awal saya mulai belajar menulis puisi, hingga tahun 90 an berhenti menulis puisi dikarena harus lebih giat dalam berdagang pakaian di kaki lima jalan Gajah Mada sore hari sampai malam, dan paginya jual di pasar Kota Batu. Oleh sebab itu, tak ada waktu untuk menulis puisi. Maklum waktu itu, istri saya baru melahirkan anak pertama.
Pada tahun 80 an itu, puisi-puisi saya termuat dibeberapa media koran: Swadesi, Simponi, Suara Indonesia Malang, Surabaya Pos, juga dalam dokumentasi Sastra Malang bersama almarhum Wahyu Prasetyo, juga masuk Pusat Dokumentasi Sastra prof. Suripan Sadi Hutomo dalam buku KRONIK SASTRA Indonesia 1994 dll.
Baru awal 2016 menulis puisi dan terkadang menulis esai sastra, meski sambil berjualan VCD di kaki lima pasar Kota Batu. Saya sendiri tak mengira kalau bisa menulis puisi begitu intens. Setiap harinya bisa menulis sampai 10 puisi mesti sambil berjualan. Malah puisi yang saya tulis sambil berjualan di pasar Kota Batu tahun 2017 mendapatkan juara di Singapura 2017.
Baru bulan November setelah menjadi juri Lomba Cipta Puisi Kategori Umum, dan pada waktu itu di bulan yang sama, saya memenangkan Lomba ESSAY dan mendapatkan juara 1 pada tanggal 20 November 2023 yang mendorong saya produktif menulis esai, hingga pada tanggal 7 Maret 2024 saya menyabet lagi juara 1 kategori Artikel Jurnalistik Malam Anugerah di Menkominfo Kota Batu. Sejak itu, saya semakin produktif dan tertantang untuk menulis esai atau artikel.
Sebagai seorang penulis yang produktif, saya harus mampu melewati rintangan dan tantangan dalam hidup. Beberapa cara yang saya lakukan untuk mengatasi rintangan dan tantangan dalam hidup agar tetap bisa produktif menulis adalah sebagai berikut:
Memprioritaskan WaktuÂ
Ketika saya menjalani kehidupan yang sangatlah kompleks ini, prioitas utama adalah menentukan waktu untuk menulis. Meski saya menjual produk Anda di pasar dan harus menyelesaikan berbagai tugas, saya tetap harus memprioritaskan waktu untuk menulis. Saya mampu memanage waktu dengan baik dan menyisihkan waktu untuk mengembangkan karya.
Mengambil Inspirasi dari Lingkungan SekitarÂ
Lingkungan sekitar dapat membantu menambah inspirasi untuk menulis. Ketika saya berjualan di pasar, saya dapat mengamati situasi, suasana dan kehidupan sekitar sebagai inspirasi untuk menulis. Menarik kekuatan dari situasi lingkungan sekitar adalah sesuatu yang dapat meningkatkan produktivitas dalam menulis.
Mempersiapkan Buku Bon untuk Mencatat Ide
Buku bon selalu menjadi tumpuan utama bagi ide-ide saya ketika terdapat ide yang begitu mendesak untuk dituangkan sebelum ditulis langsung lewat Hp. Dengan selalu menggunakan alat tulis bolpoin, saya akan secara alami selalu dipicu untuk menulis tentang pengalaman-pengalaman hidup yang ada di sekitar saya atau dari pengalaman membaca buku atau koran.
Membuat Rencana dan Konsisten
Sebelum mulai menulis, saya harus mendapatkan ide, setelah itu baru membuat rencana menulis puisi atau esai. Terus terang saya tidak harus menentukan tujuan menulis apa dan apa yang akan saya capai. Namun demikian, jangan lupa untuk konsisten dengan rencana yang sudah dibuat, sehingga meskipun terhalang oleh rintangan tetap bisa produktif dalam menulis.
Membaca dan Belajar Lebih BanyakÂ
Membaca tulisan dari penulis lain akan membantu semakin bersemangat dalam menulis. Dengan mempelajari style dari penulis lain, saya bisa memperoleh wawasan baru dan ide-ide baru untuk menulis karya yang lebih baik.
Melalui upaya-upaya yang saya lakukan dalam menyelesaikan tantangan dan rintangan selama menulis, maka saya akan memiliki kreativitas untuk berkarya dengan lebih baik setiap harinya.
Berikut Beberapa Cara yang Dapat Saya Lakukan untuk Menemukan Inspirasi yang Baru Setiap Hari
Membaca Banyak BukuÂ
Buku adalah sumber inspirasi yang tak terputus dan selalu bisa dipercaya, membaca buku atau membaca tulisan orang lain dari google bisa membuat saya terinspirasi dan mengembangkan daya imajinasi yang baru. Banyak genre yang bisa saya baca seperti sastra, non-fiksi, sains, dan bidang lainnya yang bisa membantu merangsang pikiran atau imajinasi untuk menulis hal baru.
Mencari Inspirasi dari Lingkungan SekitarÂ
Inspirasi bisa ditemukan dari lingkungan sekitar kita seperti alam, orang-orang yang kita temui dan hidup kita sehari-hari. Dapat memulai dengan mengamati hal-hal yang ada di sekitar atau mengunjungi suatu tempat atau lokasi yang membuat merasa bahagia atau punya kedekatan.
Bercerita dengan Orang Lain
Pendapat orang lain tak kalah penting karena bisa menjadi inspirasi dan masukan yang berharga dalam menulis. Obrolan singkat atau percakapan ngalor ngidul (ngobrol tentang hal yang nggak jelas) bisa membawa inspirasi menulis yang baru.
Menyendiri dan Merefleksikan Diri
Saya kadang perlu menyediakan waktunya untuk bersendirian dan merefleksikan pandangan hidup dan menemukan inspirasi baru dari refleksi ini.
Traveling atau Jalan-Jalan
Mengunjungi tempat baru dapat membawa inspirasi yang segar dan membuat saya memiliki pengalaman baru yang bisa dituangkan dalam tulisan. Misalnya dalam bentuk jalan-jalan mengelilingi kota dan bepergian ke suatu kota yang tidak pernah kita kunjungi sebelumnya, atau malah ke sawah, ke tempat bukit-bukit yang hijau bisa menjadi tulisan yang segar dan inovatif.
Menulis Sederhana dan Tetap FokusÂ
Saya tidak perlu menulis karya yang kompleks dan mewah, yang penting saya tetap menulis dan fokus pada satu topik dalam satu waktu. Ini akan membantu menemukan cara menemukan inspirasi yang paling cocok dengan kebutuhan menulis saya, yang memberikan efek positif bagi kreativitas.
Dengan cara-cara tersebut, setiap harinya saya akan menemukan inspirasi baru yang menarik dan segar untuk mengembangkan ide-ide yang kreatif dan menulis karya yang lebih baik.
Kota Wisata, 2462026
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H