3. Upaya Konservasi dan Penghijauan
Konservasi dan penghijauan merupakan upaya penting untuk menjaga keberlanjutan air di Sungai Brantas. Penghijauan dapat membantu mengurangi erosi tanah dan menurunkan suhu air. Konservasi sungai juga penting karena dapat mengurangi kerusakan alur sungai dan mencegah terjadinya banjir.
4. Pengembangan Teknologi dan Inovasi
Pengembangan teknologi dan inovasi untuk mengatasi permasalahan lingkungan sangat penting. Misalnya, teknologi pengolahan limbah yang ramah lingkungan, sistem irigasi yang efisien, serta penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi pencemaran udara.
Penggunaan energi terbarukan dapat membantu mengurangi erosi tanah dan menurunkan suhu air di Sungai Brantas untuk memastikan keberlanjutan air bagi generasi mendatang. Berikut ini beberapa contoh penggunaan energi terbarukan yang dapat dilakukan di sekitar Sungai Brantas:
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan di sekitar Sungai Brantas. PLTA ini akan memanfaatkan aliran air sungai yang kuat untuk menghasilkan energi listrik. Selain itu, PLTA biasanya dilengkapi dengan bendungan yang dapat mengatur aliran air sungai dan mencegah terjadinya banjir yang merusak alur sungai. Dengan begitu, PLTA dapat membantu mengurangi erosi tanah yang diakibatkan oleh banjir.
Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
Pembangkit listrik tenaga matahari (PLTM) adalah sumber energi terbarukan yang dapat menghasilkan listrik hanya dengan memanfaatkan sinar matahari. PLTM banyak digunakan pada daerah yang tropis dan memiliki intensitas sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun, seperti di Indonesia. PLTM yang digunakan di sekitar Sungai Brantas akan membantu mengurangi penggunaan sumber daya alam yang bersifat tidak terbarukan dan dapat menurunkan suhu air sungai.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin