Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Gen Z Kurang Minat Atau Tertarik pada Ekonomi Hijau?

10 Juni 2024   19:41 Diperbarui: 10 Juni 2024   19:54 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri 

Banyak negara belum memiliki program pendidikan yang mencakup konsep ekonomi hijau. Kurikulum pendidikan yang kurang memperhatikan ekonomi hijau menyebabkan banyak keluarga dan generasi muda tidak mengetahui tentang arti penting dari ekonomi hijau serta keuntungan mengenai bidang ini.

Masih Tertarik dengan Gaya Hidup Konsumerisme

Trend konsumerisme pada generasi ini sangat tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang di era ini yang lebih fokus membeli barang-barang baru yang sebenarnya tidak diperlukan daripada mengurangi penggunaan terhadap plastik sekali pakai.

Oleh karena itu, para pembuat kebijakan dan pelaku industri perlu melakukan kampanye edukatif untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman Gen Z mengenai ekonomi hijau sehingga mereka dapat merasakan manfaat dari penerapan konsep ekonomi hijau ini bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup mereka di masa depan.

Untuk meningkatkan pemahaman Gen Z tentang ekonomi hijau, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:

Pendidikan yang lebih inklusif Menambahkan kurikulum di setiap level pendidikan, yang menjelaskan tentang apa itu ekonomi hijau dan bagaimana hal ini mempengaruhi dunia dan hidup kita secara keseluruhan. Selain itu, praktek nyata dan keterlibatan siswa dalam membangun taman kota, sistem daur ulang, dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan akan membantu siswa melihat cara-cara menerapkan konsep ekonomi hijau pada kehidupan sehari-hari.

Mendorong pengembang aplikasi dan situs web yang memfasilitasi perubahan hijau Pada umumnya, aplikasi dan situs web dari sektor hijau kurang menarik perhatian Gen Z. Mengembangkan suatu alat yang dapat mengetahui nilai karbon dari produk tertentu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produk tersebut dan menjelaskan dampak yang dihasilkan pada lingkungan saat pembuatan dan penggunaannya.

Membuat kampanye edukasi yang menarik dan mudah diakses Mengadakan kampanye dan turnamen yang menarik tentang topik yang terkait namun tetap bersifat edukatif dapat membantu meningkatkan kesadaran Gen Z tentang konsep ekonomi hijau. Dapat juga mengundang sosial media influencer yang populer di kalangan Gen Z dan menghibur mereka melalui isu lingkungan dan ekonomi hijau dengan bahasa yang terstruktur dan mudah dicerna.

Memperkenalkan solusi berkelanjutan dan ramah lingkungan Memperkenalkan produk dan teknologi yang dihasilkan dari konsep ekonomi hijau dan membahas bagaimana hal itu membantu mengatasi masalah lingkungan hidup dapat meningkatkan kesadaran dan ketertarikan Gen Z terhadap solusi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses Menyediakan informasi dan data yang jelas tentang produk, harga, dan manfaat lingkungan dari setiap solusi hijau dapat membantu mendorong para konsumen, khususnya Gen Z, untuk memilih produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Demikianlah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman Gen Z tentang ekonomi hijau. Hal ini juga dapat menginspirasi konsumen lainnya dan mendorong kelangsungan hidup manusia dan planet bumi kita di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun