Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Fenomena Tingginya Tingkat Pengangguran di Kalangan Gen Z: Ada Apa dan Kenapa?

9 Juni 2024   07:07 Diperbarui: 9 Juni 2024   07:16 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri 

Selain itu, pandemi Covid-19 telah membuat perubahan fundamental mengenai pola kerja, banyak perusahaan meminati karyawan yang dapat melakukan multitasking dan terampil dalam penggunaan teknologi, hal ini mempengaruhi kualifikasi dan minat pekerjaan generasi muda.

Peran Teknologi

Tidak dapat disangkal bahwa fenomena digital sangat mempengaruhi pasar kerja. Kebutuhan untuk tenaga kerja yang terkait dengan teknologi meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Masalahnya, banyak generasi muda tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cukup cepat, dan karenanya terkatung-katung di bidang pekerjaan tertentu.

Kurangnya Akses Pendidikan Lanjutan

Satu hal yang mungkin menyebabkan banyak Generasi Z tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah harga UKT atau biaya kuliah yang mahal. Biaya kuliah yang mahal merepotkan bagi keluarga miskin atau bahkan menengah kebawah. Oleh karena itu banyak anak muda yang akhirnya memilih berhenti kuliah atau tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. 

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, pendidikan tinggi sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas diri dan kualifikasi pekerjaan. Oleh karena itu, biaya pendidikan yang terjangkau harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan masyarakat.

Tidak Tersedianya Pekerjaan yang Sesuai

Faktor lain yang mempengaruhi banyaknya Generasi Z yang menganggur adalah kurangnya pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi atau minat mereka. Sebagian besar lowongan pekerjaan, terutama di kota-kota besar, membutuhkan kualifikasi pendidikan yang tinggi, sertifikasi, atau pengalaman kerja yang luas. Oleh karena itu banyak Generasi Z yang merasa kesulitan dalam mencari pekerjaan yang cocok.

Persaingan Kerja yang Cukup Tinggi

Persaingan kerja yang cukup tinggi menjadi faktor lain yang memengaruhi banyaknya Generasi Z yang menganggur. Banyak anggota generasi Z yang tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh majikan di era digital, seperti kemampuan analisis data dan keahlian di bidang teknologi. Hal ini membuat mereka lebih sulit bersaing dalam mendapatkan pekerjaan.

Minimnya Peluang Magang/Kerja Sampingan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun