Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menantu dan Mertua Selingkuh:

6 Juni 2024   18:42 Diperbarui: 6 Juni 2024   20:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Oleh: Eko Windarto

Moralitas adalah seperangkat aturan dan prinsip yang membimbing tindakan seseorang dan menjadi petunjuk bagi cara hidup yang baik dan benar. Moralitas dianggap penting karena mengatur perilaku manusia, memberikan arahan pada tindakan yang diterima, dan dapat membentuk efek kebiasaan (habitus) dalam diri seseorang, termasuk dalam menjalin hubungan dengan keluarga.

Namun, di dalam kehidupan, seringkali terjadi pelanggaran moralitas dalam menjalin hubungan keluarga atau perselingkuhan antara mertua dan menantu. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti keinginan untuk kepuasan seksual, kebutuhan emosional, kesepian, dan keadaan di mana individu tersebut terlibat. Bagi yang terlibat dalam hubungan seperti ini, seharusnya memahami risiko dan akibat dari tindakan mereka.

Meskipun perselingkuhan antara mertua dan menantu kontroversial, seringkali membuat sulit bagi kedua belah pihak. Hubungan antara mertua dan menantu haruslah mampu memelihara batas-batas moral dan etika, serta menjaga hubungan yang baik dengan saling menghormati sebagai keluarga. Dalam hal ini, kunci untuk menjaga moralitas tetap utuh adalah dengan memahami nilai-nilai dan batasan keluarga, serta memegang teguh prinsip-prinsip moral dalam menjalin hubungan dengan yang lain.

Kendati demikian, pencapaian standar moralitas yang tinggi tidak selalu mudah, apalagi di dunia yang semakin kompleks dan membingungkan. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran individu untuk menjaga moralitas dalam berbagai situasi dan mengambil tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang dipegang. Manusia tentu tidak sempurna, tetapi sebagai makhluk yang berada di permukaan bumi ini, bertanggung jawablah untuk menjalankan kehidupan sesuai dengan nilai-nilai moral yang dianut sebagai manusia yang berkehendak bebas.

Ataukah Gegara Sex Bebas Menjadi Pemicu Perselingkuhan?

Maraknya perilaku seks bebas atau Free-Sex tidak bisa secara langsung terkait dengan perselingkuhan antara menantu dan mertua. Namun, perilaku seks bebas dapat mempengaruhi tindakan atau kebiasaan seksual mereka. Perselingkuhan antara menantu dan mertua biasanya merupakan dampak dari masalah hubungan keluarga yang lebih kompleks seperti kecemasan, ketegangan keluarga, hingga hubungan yang tidak harmonis antara pasangan dan keluarga mereka.

Faktor yang mempengaruhi perselingkuhan antara menantu dan mertua dapat lebih kompleks dan beragam, tergantung pada situasi dan kondisi mereka masing-masing. Beberapa faktor tersebut adalah:

Kekecewaan Dalam Hubungan

Perselingkuhan biasanya terjadi karena merasa tidak puas dalam hubungan yang sedang dijalani. Mungkin salah satu atau bahkan kedua belah pihak merasa tersisihkan dalam hubungan yang dijalani. Hal ini dapat membuat mertua dan menantu mencari kepuasan dari luar rumah tangga mereka.

Ketidaksetiaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun