Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Lucu dan Inspiratif yang Takkan Terlupakan Ketika KKN

20 Mei 2024   06:04 Diperbarui: 20 Mei 2024   07:41 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Oleh: Eko Windarto 

Pengalaman lucu dan inspiratif ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah pedalaman. Banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa KKN di daerah terpencil hanya akan menghasilkan pengalaman yang membosankan. Namun, pada kenyataannya KKN di pedalaman mampu memberikan banyak inspirasi dan kesenangan yang tak terlupakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kekonyolan yang terjadi selama KKN di pedalaman, dan bagaimana situasi tersebut memberikan inspirasi dan pengalaman hidup yang berharga bagi para mahasiswa.

Ada banyak kekonyolan yang bisa terjadi selama KKN di pedalaman, tergantung pada tempat, situasi, dan kondisi di lapangan. Berikut ini beberapa contoh yang pernah saya alami.

Kesulitan Mencuci Pakaian dan Mandi

Kondisi air di area pedalaman umumnya sangat terbatas, kadang-kadang juga sulit ditemukan. Karena hal ini, kebersihan pribadi menjadi masalah yang sering dihadapi oleh teman-teman mahasiswa KKN. Kadang-kadang mereka harus mandi dengan air yang hanya setipis kulit kacang, atau dengan cara mengambil air dari sungai atau danau terdekat. Karena alasan ini, banyak teman-teman mahasiswa yang mengalami kesulitan ketika mencuci pakaian mereka, dan terkadang mengalami ketidaksabaran saat menunggu baju mereka kering, karena ketersediaan sinar matahari yang terbatas di wilayah tersebut.

Hewan Liar yang Berkeliaran

Pedalaman umumnya memiliki ekosistem yang kaya, dengan beragam spesies hewan yang hidup bebas di wilayah tersebut. Ini berarti bahwa para mahasiswa KKN dapat bertemu dengan banyak hewan liar yang berkeliaran, seperti monyet, babi hutan, ular, dan bahkan harimau. Walaupun mungkin terdengar menakutkan pada awalnya, teman-teman mahasiswa merasa senang dan gembira ketika bertemu dengan hewan liar ini, dan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.

Masalah Komunikasi

Kegiatan KKN di wilayah pedalaman seringkali dihadapi oleh masalah komunikasi dengan penduduk setempat. Bahasa daerah yang digunakan mungkin sangat berbeda dengan bahasa yang biasa dipakai di kota, dan bahkan antar desa di wilayah tersebut. Para mahasiswa kadang-kadang disambut dengan tatapan yang heran saat mencoba berbicara dengan para penduduk setempat. Namun, hal ini seringkali menjadi momen lucu dan menghibur bagi para mahasiswa, dan memungkinkan kami untuk mengeksplorasi dan mempelajari budaya dan bahasa setempat.

Kesenangan dalam Keterbatasan

Di daerah pedalaman, sumber daya terbatas, termasuk akses internet, listrik, makanan yang bervariasi, bahkan lampu kecil saat malam hari. Namun, hal ini ternyata bisa menjadi kesenangan tersendiri bagi kami para mahasiswa. Mereka menemukan diri mereka bebas dari distraksi dan kecanduan teknologi, serta mengeksplorasi dan menikmati keindahan alam dengan sumber cahaya yang terbatas di malam hari. Beberapa bahkan mencoba memasak makanan tradisional biasanya dari bahan-bahan yang ditemukan di daerah sekitar mereka, memberikan mereka pengalaman di bidang masak-memasak.

Dari kekonyolan-kekonyolan ini, kami para mahasiswa KKN di pedalaman mendapatkan pengalaman yang berharga dan membangun keterampilan, di luar dari area kenyamanan mereka. Selain itu, pengalaman ini juga membantu mereka untuk mengembangkan sikap positif, terutama dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan di lapangan.

Bagaimana Kami Para Mahasiswa Mengatasi Masalah Komunikasi dengan Penduduk Setempat?

Untuk mengatasi masalah komunikasi dengan penduduk setempat, kami para mahasiswa KKN di pedalaman dapat menggunakan beberapa strategi berikut:

Belajar Bahasa Daerah 

Para mahasiswa bisa mengambil waktu untuk belajar bahasa daerah setempat sebelum mulai KKN atau di awal KKN. Mereka bisa mempelajari frasa-frasa yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, dan membaca tentang kebiasaan dan kebudayaan lokal. Ini akan membantu mereka untuk lebih mengerti penduduk setempat dan membangun komunikasi yang lebih baik.

Berbicara dengan Bahasa Tubuh 

Ketika tidak dapat berbicara dengan bahasa yang sama, kami para mahasiswa dapat mengandalkan bahasa tubuh untuk berkomunikasi. Bahasa tubuh termasuk gerakan tangan, mati, dan bahkan senyum yang dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih baik. Baik itu merangkul, membersihkan keringat, atau menganggukkan kepala, gerakan kecil ini dapat membuat penduduk setempat merasa lebih akrab dan nyaman.

Menyewa Penerjemah

Jika kami para mahasiswa merasa kesulitan dalam berkomunikasi dengan penduduk setempat, kami dapat menyewa penerjemah yang bisa membantu menerjemahkan bahasa atau membantu menjembatani perbedaan budaya. Penerjemah dapat membantu kami para mahasiswa mengerti apa yang disampaikan dan menjelaskan lebih detail tata cara dan kebiasaan setempat.

Menggunakan Aplikasi Penerjemah

Kami juga dapat menggunakan aplikasi penerjemah pada smartphone mereka. Tak sedikit aplikasi penerjemah dapat mendukung bahasa indonesian, bahasa lokal, dan bahkan bahasa tokoh asing. Ini akan membantu mereka untuk berkomunikasi dengan lebih mudah walaupun terkadang hasil terjemahan kurang tepat.

Mengajak Penduduk Setempat ke Aktivitas Bersama

Mengikuti kegiatan yang populer di daerah setempat bisa menjadi alternatif lain untuk menjalin hubungan baik dan mengalami interaksi seru dengan penduduk setempat. Carilah kegiatan penduduk setempat seperti mengajar ngaji anak-anak mereka, menangkap ikan, berkebun, atau keliling desa dan ajak mereka untuk berpartisipasi atau ikut bersama aktifitas tersebut. Hal ini akan membuat kami dan penduduk setempat dapat saling mengenal jauh lebih baik.

Dengan beberapa teknik di atas, kami para mahasiswa KKN di pedalaman dapat mengatasi masalah komunikasi dengan penduduk setempat dengan baik, sehingga kami dapat berkontribusi langsung kepada masyarakat setempat dan mencapai hasil yang optimal selama melakukan kegiatan KKN.

Sekar Putih Batu, 1952024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun