Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Penjualan Kambing yang Cantik dapat Menarik Pembeli

17 Mei 2024   12:51 Diperbarui: 17 Mei 2024   12:59 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto 

Bisnis peternakan biasanya identik dengan kotor, bau, dan kualitas kurang memuaskan. Namun, industri peternakan kini mengalami banyak perubahan, di mana peternak tidak hanya fokus pada pengembangan kuantitas, tetapi juga kualitas hewan ternak yang mereka hasilkan. Salah satu contoh tren terbaru dalam peternakan adalah meningkatnya minat kambing dengan penampilan cantik atau unik. Para peternak dengan bijak memanfaatkan minat pasar dalam kambing-kambing cantik tersebut dan memanfaatkan hal itu untuk meningkatkan penjualan mereka. Di artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana penjualan kambing yang cantik dapat menarik pembeli dan mengapa perilaku ini muncul di pasar peternakan.

Kambing dengan Penampilan yang Cantik

Seiring dengan persaingan yang semakin ketat di industri peternakan, para peternak menyadari bahwa mereka perlu memberikan nilai tambah yang berbeda pada hewan ternak yang mereka hasilkan agar bisa lebih diminati oleh konsumen. Apalagi sekarang banyak orang mencari kambing untuk korban di hari raya Idul Adha. Kambing adalah salah satu hewan ternak yang cukup populer, dan kini ada tren baru yang mulai muncul dalam peternakan kambing yaitu kambing dengan penampilan yang cantik atau unik. Beberapa jenis kambing cantik tersebut antara lain: kambing anggora, kambing boer, kambing pygmy, dan kambing savanna.

Kambing anggora memiliki bulu yang indah dan lembut, sementara kambing Boer memiliki warna cerah yang mencolok. Kambing pygmy memiliki tubuh yang kecil dan imut, serta kambing savanna memiliki warna bulu yang cerah. Kambing-kambing cantik ini memang memiliki daya tarik yang kuat bagi konsumen yang sebelumnya hanya terbiasa melihat kambing dengan penampilan yang biasa saja.

Mengapa Penampilan Cantik Menjadi Faktor Penting dalam Meningkatkan Penjualan?

Meningkatnya minat konsumen pada kambing cantik semakin membuktikan bahwa tampilan yang menarik juga bisa mempengaruhi keputusan pembelian. Konsumen tidak hanya membeli produk karena keinginan mereka akan barang atau jasa tersebut, tetapi juga karena adanya nilai estetika pada produk atau jasa tersebut. Oleh karena itu, penampilan kambing yang cantik semakin menjadi faktor penting dalam meningkatkan penjualan.

Selain itu, peternak juga memanfaatkan tren ini untuk memperoleh keuntungan ekonomi yang lebih baik. Dengan harganya yang tinggi, kambing-kambing cantik ini mampu meningkatkan nilai jual produk peternakan dan menarik pembeli yang lebih kaya atau ingin membeli kambing sebagai hewan peliharaan.

Potensi Pasar Kambing dengan Penampilan Cantik

Trend kambing-kambing cantik ini sebenarnya bukanlah fenomena yang baru. Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru, kambing dengan penampilan yang cantik sudah menjadi bagian dari industri peternakan yang mampu menarik konsumen dan pebisnis yang cerdas.

Walaupun trend ini masih jarang ditemukan di Indonesia, tetapi potensi pasar kambing cantik bisa saja segera meningkat dengan pesat, terutama jika semakin banyak peternak yang berani berinovasi dan mencoba mengembangkan jenis kambing yang dengan penampilan yang cantik dan unik. Kambing cantik bisa jadi bukan hanya menjadi bagian dari peternakan untuk produksi daging atau susu saja, tetapi juga sebagai hewan peliharaan yang mampu menambah keunikan dan eksentrisitas di lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun