Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

The Double-Edged Sword of Social Media: Impact on Adolescent Mental Health

4 Mei 2024   11:21 Diperbarui: 4 Mei 2024   12:20 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Eko Windarto

Dalam judul ini, terdapat dua makna. Secara harfiah, "Double-Edged Sword" berarti pisau bermata dua yang dapat melukai orang yang memegangnya. Dalam konteks ini, media sosial memiliki dampak positif dan negatif pada kesehatan mental remaja. Dampak positif dapat meningkatkan koneksi sosial dan kedekatan dengan orang lain, sedangkan dampak negatif dapat menyebabkan ketidakamanan, kecemasan, dan depresi. Makna kedua adalah bahwa media sosial seperti pedang bermata dua, yang satu potensial memberi manfaat dan yang lainnya berpotensi membahayakan kesehatan mental, sementara tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media sosial tidak dapat dihindari di era digital ini. Hal ini menggarisbawahi tema utama dalam esai tentang dampak media sosial pada kesehatan mental remaja, dimana ada pengaruh positif namun juga dampak negatif dari penggunaan media sosial pada remaja.

Ketika mendiskusikan dampak media sosial pada kesehatan mental remaja, beberapa contoh positif meliputi kemampuan remaja untuk terhubung dengan teman-teman mereka dan merasa lebih terhubung dengan dunia luarnya, terutama remaja yang tinggal jauh dari teman-teman mereka. Media sosial juga dapat membantu remaja merasa termotivasi dan terinspirasi melalui konten yang positif seperti karya seni dan sticker-stiker motivasi. Namun, dampak negatif media sosial pada kesehatan mental remaja dapat sangat merugikan. Remaja menjadi sangat tergantung pada media sosial, dan dapat mengembangkan obsesi dan ketergantungan pada berapa like atau komentar yang mereka terima. Hal ini dapat memicu rasa tidak aman, menurunkan harga diri, dan kemudian memicu kecemasan dan depresi.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menjengkelkan pengguna, dan menjadi pembicaraan online yang agresif atau blatent terkadang dapat berkembang menjadi intimidasi, penghinaan, dan merendahkan diri di dunia nyata. Tindakan intimidasi dalam dunia maya memiliki efek yang sama pada kesehatan mental remaja seperti dalam dunia nyata tetapi dapat menimbulkan dampak yang lebih luas dan menyakitkan bagi kesehatan mental remaja.

Ketika membahas bagaimana media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental remaja, penting untuk mempertimbangkan bagaimana penggunaannya harus dibatasi dan diatur dengan hati-hati. Salah satu cara untuk membatasi penggunaan media sosial adalah dengan mengatur waktu untuk penggunaan media sosial dan menekankan waktu yang lebih banyak untuk interaksi sosial langsung. Orang tua dan pengajar juga dapat memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman kepada remaja tentang penggunaan yang sehat dari media sosial dan memperingatkan mereka tentang bahaya yang mungkin dihadapi pada platform tersebut.

Sebagai kesimpulan, media sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif pada kesehatan mental remaja. Remaja harus belajar cara membuat keputusan yang cerdas dalam penggunaannya, dan orang tua serta pengajar dapat memfasilitasi pembelajaran ini melalui dialog. Namun demikian, remaja harus mengindari penggunaan berlebihan dan ketergantungan yang dapat merusak kesehatan mental mereka, serta mewaspadai perasaan tidak aman dan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh media sosial. Dalam hal ini, media sosial adalah pisau bermata dua yang dapat memberikan manfaat atau merusak, maka setiap remaja harus belajar cara menggunakan media sosial dengan hati-hati.

Sekar Putih 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun