Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Iri Dengki adalah Penyakit Hati yang Berdampak pada Kesehatan Tubuh

26 April 2024   19:27 Diperbarui: 26 April 2024   19:38 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Oleh: Eko Windarto

Iri Dengki adalah sikap negatif yang sering menghinggapi seseorang ketika melihat orang lain memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya. Sikap ini selalu diiringi dengan perasaan iri dan dengki yang dapat merusak hubungan sosial dan kesehatan mental seseorang.

Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa iri dengki juga dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa iri dengki dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai macam penyakit.

Salah satu risiko kesehatan yang paling sering terjadi akibat iri dengki adalah stres. Ketika seseorang merasa iri dan dengki terus-menerus, itu dapat menyebabkan tubuh untuk berada di bawah tekanan. Tubuh akan membuat hormone stres yang dikenal sebagai kortisol, dan jika kadar kortisol terus-menerus tinggi, itu dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit.

Selain itu, iri dengki juga dapat memicu munculnya perasaan cemas dan depresi. Orang yang sering merasa iri dan dengki cenderung merasa tidak bahagia dengan hidup mereka, merasa tidak cukup baik, dan pada akhirnya akan kurang produktif. Perasaan tidak bahagia tersebut dapat memicu munculnya gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Selain itu, iri dengki dapat menyebabkan kerusakan pada hubungan sosial seseorang, yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Orang yang merasa iri dan dengki selalu berfokus pada diri sendiri, dan cenderung kurang peduli pada orang lain. Hal tersebut dapat menyebabkan kesepian dan isolasi sosial, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental dan fisik.

Memang sulit untuk menghentikan perasaan iri dan dengki, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah dampak buruknya pada kesehatan. Salah satunya adalah menjaga pikiran tetap positif. Cobalah untuk lebih memperhatikan dan menghargai apa yang sudah dimiliki, berfokus pada tujuan hidup dan bahagia bersama orang yang dicintai.

Kemudian, mengambil waktu untuk menghargai diri sendiri dan mengakui pencapaian pribadi adalah cara lain untuk menghindari iri dengki. Bertujuanlah pada pencapaian, daripada memikirkan kegagalan orang lain.

Terakhir, menjaga hubungan sosial yang positif juga dapat membantu untuk mencegah iri dengki. Jangan takut untuk bersosialisasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain. Cobalah untuk memahami perasaan orang lain dan menjadi sosok yang positif dan berempati bagi orang lain.

Cara Mengubah Pola Pikir Iri Dengki

Iri dan dengki adalah emosi yang dapat muncul pada setiap orang, namun bila tidak ditangani dengan tepat, emosi ini dapat menjadi sebuah masalah yang serius. Pada intinya, iri dan dengki adalah suatu bentuk ketidakbahagiaan yang timbul ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Perbedaan kondisi ekonomi, sosial, maupun interpersonal baik yang nyata maupun yang kita anggap harusnya bisa menjadi sumber ketidakpuasan ini, lalu bagaimana cara mengubah pola pikir iri dengki?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun