Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Uang Menjadi Pisau Bermata Dua

12 April 2024   08:23 Diperbarui: 12 April 2024   08:23 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Oleh: Eko Windarto

Uang menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, uang dapat membawa banyak manfaat, seperti kemudahan dalam melakukan transaksi, mempercepat pembangunan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, dan banyak lagi. Di sisi lain, uang dapat membawa banyak dampak negatif, seperti meningkatkannya tingkat materialisme, kurangnya kebahagiaan, dan bahkan melahirkan tindakan kriminal.

Dampak Positif Uang Pertama, uang dapat memudahkan transaksi. Uang menjadi alat tukar yang sah di berbagai negara. Dalam banyak kasus, uang bisa sangat membantu untuk melakukan transaksi, seperti membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Tanpa adanya uang, proses jual beli akan menjadi lebih sulit dan rumit.

Baca juga: Tanah yang Berkata

Kedua, uang dapat membantu mempercepat pembangunan ekonomi dalam suatu negara. Salah satu alasan kenapa uang sangat penting adalah karena ia memungkinkan adanya pertukaran sumber daya dan pengeluaran modal secara lebih efektif. Misalnya, uang memungkinkan industri untuk membeli mesin dan bahan mentah yang dibutuhkan untuk membuat produk, serta membayar gaji karyawan. Hal-hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

Ketiga, uang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan uang, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar dan memperoleh akses ke layanan yang lebih baik, seperti layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dan banyak lagi. Uang juga memungkinkan orang untuk memiliki tingkat pengeluaran yang lebih tinggi untuk mendapatkan barang-barang berkualitas yang lebih baik dan lebih nyaman, yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dampak Negatif Uang Namun, di sisi lain, uang juga bisa membawa dampak negatif. Pertama-tama, uang dapat meningkatkan tingkat materialisme di masyarakat. Sikap materialistik ini sering membuat orang mengutamakan nilai uang dan barang materialistik di atas nilai-nilai spiritual dan sosial. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan emosional dan kebahagiaan seseorang.

Kedua, peningkatan nilai uang dapat mengakibatkan kurangnya kebahagiaan. Sebuah studi oleh para peneliti dalam bidang psikologi mengungkapkan bahwa tingkat kebahagiaan seseorang tidak menjadi signifikan lebih tinggi dengan meningkatnya nilai uang yang dimiliki oleh individu, terutama pada mereka yang memiliki penghasilan tinggi. Kehidupan yang berpusat pada uang dapat mengalihkan perhatian dan mengurangi kualitas waktu dan hubungan di antara keluarga dan teman-teman.

Ketiga, uang juga dapat merangsang tindakan kriminal. Uang sering kali menjadi motif utama di balik kejahatan seperti korupsi, penipuan, dan pencurian. Penggunaan uang secara terus-menerus dapat melahirkan tindakan korupsi untuk membangun aset pribadi, yang justru merusak bayangan terhadap pemimpin dan para pejabat pemerintahan.

Hanya karena uang dapat membawa banyak dampak dan manfaat yang signifikan, tidak berarti bahwa semua efek positif dan negatif dari uang bisa diramalkan. Namun, para individu harus memahami bahwa uang bisa membawa dampak yang signifikan bagi kehidupan mereka, dan bahwa tidak semua dampak dari uang bersifat positif. Kuncinya adalah bagaimana kita menggunakan uang dengan bijak dan seimbang dalam kehidupan kita.

Menggunakan Uang dengan Bijak

Menggunakan uang dengan bijak adalah keterampilan yang harus dipelajari dan diasah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan individu untuk memastikan bahwa mereka menggunakan uang dengan cara yang positif dan membantu mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Beberapa cara untuk menggunakan uang secara bijak termasuk:

Membuat rencana anggaran dapat membantu individu mengontrol pengeluaran mereka. Dengan memperkirakan pendapatan dan mengidentifikasi pengeluaran, individu dapat menilai di mana capaian pengeluarannya terlalu tinggi dan merencanakan untuk menyesuaikan anggaran agar lebih efektif dan efisien.

Menabung dan berinvestasi - Menjaga uang di dalam rekening tabungan dapat membantu mencegah pengeluaran berlebihan dan memberikan jumlah keamanan finansial yang lebih baik pada individu. Berinvestasi dalam akun pensiun atau dalam bentuk investasi lain yang sesuai dengan profil risiko dapat membantu meningkatkan kekayaan jangka panjang dan membantu mencapai tujuan keuangan.

Berkualitas dalam pengeluaran - Hanya membeli barang atau layanan yang benar-benar diperlukan dapat membantu individu menghemat uang. Hati-hati memilih kualitas barang atau layanan yang dibeli juga perlu dipertimbangkan, karena barang berkualitas lebih tahan lama dan akhirnya lebih baik bagi konsumen daripada barang murahan yang cepat rusak dan butuh penggantian.

Membeli bukan atas dasar emosi - Menghormati kebutuhan sebenarnya dan menghindari pengeluaran impulsif yang hanya bersifat sementara. Sebelum membeli, bijaklah dalam membuat penilaian dan mencari informasi yang jelas mengenai produk atau layanan yang dibeli.

Membayar hutang - Hutang dapat menjadi beban yang sangat berat bagi kebebasan finansial seseorang. Menyeimbangkan cara membayar hutang agar tidak mengganggu keuangan bulanan seseorang juga amat penting.

Memiliki rencana keuangan jangka panjang - Membuat rencana keuangan jangka panjang, baik secara pribadi maupun bersama ahli keuangan, dapat membantu individu untuk mengidentifikasi dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah, pendidikan anak-anak dan persiapan masa pensiun.

Dalam menggunakan uang dengan bijak, penting bagi seseorang untuk memahami prioritas dalam hidupnya dan memastikan pengambilan keputusan dibuat dengan itu sebagai pedoman, bukan sekedar emosi atau pengaruh dari luar. Menetapkan dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang membutuhkan usaha dan disiplin, tetapi itu dapat membawa kebebasan finansial dan kebahagiaan dalam hidup seseorang.

Sekar Putih, 1242024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun