memasuki bulan puasa
aku pandangi hidupku yang mengalir begitu saja
tanpa nama dan tak bernama
Baca juga: Adakah Layar Waktu Tak Mengenal Rasa Rindu
sedang kata pujangga tak terlukis dalam rangkaian kata-kata
dari tempat begitu tinggi bertingkat-tingkat ini
kutemukan serpihan waktu menghirup napasku yang merindukan Cinta Sejati
lagu rindu itu sungguh-sungguh menyentuh hati
hingga kangen ini kubaca di buku Ibnu Sina
bersama rasa yang menggebu untuk kembali merindukan-Nya
Baca juga: Mengembangkan Humanisme Di Bulan Ramadhan
oh.. .rindu rasa yang menggebu
rahasiaku ada di dalam ratapan jiwaku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!