Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Bangun Kota Batu Menurut Perspektif Sentot Ariwahyudi

16 Maret 2024   07:47 Diperbarui: 16 Maret 2024   07:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto 

Batu, sebuah kota kecil yang terletak di provinsi Jawa Timur, merupakan salah satu destinasi wisata yang populer. Dengan udaranya yang sejuk dan pemandangan alam yang indah, Batu menjadi objek wisata favorit bagi banyak orang, termasuk banyak dikunjungi wisatawan dari mancanegara. Namun, seperti halnya destinasi wisata lainnya, Batu perlu terus dikelola dan dikembangkan agar dapat tetap menarik minat wisatawan. Dalam pandangan Sentot Ariwahyudi,S.Sos.MM sebagai salah satu tokoh POKJA Perubahan Status Kota Batu, sekaligus sebagai kepala KONI Kota Batu konsep destinasi wisata Batu harus dipertahankan dan dikembangkan dengan strategi yang tepat.

Dalam mengembangkan destinasi wisata Batu, beliau mengusulkan pendekatan yang memperhatikan aspek budaya, lingkungan, dan ekonomi. Menurutnya, keberhasilan suatu destinasi wisata tidak hanya dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan, namun juga harus memperhatikan dampak yang dihasilkan terhadap masyarakat sekitar. Oleh karena itu, pengembangan destinasi wisata Batu tidak boleh dilakukan secara membabi buta, melainkan harus memiliki program-program yang jelas dan terukur.

Aspek budaya juga harus menjadi perhatian dalam pengembangan destinasi wisata Batu. Sentot menyarankan agar kegiatan pariwisata yang dilakukan tidak merusak adat, agama, dan budaya yang ada di Batu. Sebaliknya, pariwisata harus mampu melestarikan nilai-nilai budaya tersebut agar dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Salah satu contohnya adalah dengan mengorganisir acara-acara seperti pagelaran seni dan budaya, festival kuliner khas daerah, serta turnamen edukasi ke objek-objek sejarah dan kebudayaan.

Selain aspek budaya, lingkungan juga menjadi bagian yang penting dalam pengembangan destinasi wisata Batu. Pemerintah dan para pengembang harus memastikan bahwa aktivitas pariwisata tidak merusak ekosistem serta keindahan alam yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan limbah, terutama limbah sampah yang belum ditangani secara tepat dan serius oleh pemerintah sekarang, hingga masyarakatnya menjadi gelisah dikarenakan sampah-sampah menumpuk hampir merata di setiap kampung, juga penataan kawasan wisata, serta pemantauan terhadap objek wisata untuk memastikan kondisinya tetap terjaga. Dengan demikian, wisatawan akan tetap terkesan dengan keindahan alam yang ditawarkan.

Terakhir, aspek ekonomi juga menjadi perhatian dalam pengembangan destinasi wisata Batu. Industri pariwisata dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Namun, pengembangan destinasi wisata Batu harus dilakukan dengan menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan penguatan sektor usaha kecil dan menengah di sekitar kawasan wisata, serta perlu adanya program-program yang memberdayakan masyarakat lokal secara ekonomi.

Dari sudut pandang Tokoh POKJA Perubahan Status Kota Batu ini, pengembangan destinasi wisata Batu harus memperhatikan aspek budaya, lingkungan, dan ekonomi secara seimbang. Hal ini bertujuan agar pariwisata di Batu tetap menarik, memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi yang baik antara pemerintah, pengembang, serta masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan destinasi wisata kota Batu ke depan.

Selain mengenai pengembangan destinasi wisata Batu, beliau juga menyoroti keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Batu. Menurutnya, para ASN di Kota Batu harus memiliki sikap yang lebih merakyat dan terlibat aktif dalam diskusi untuk kemajuan kota.

Sentot Ariwahyudi, S.Sos.MM menekankan bahwa keberhasilan suatu kota tidak hanya ditentukan oleh janji-janji atau program-program pemerintah saja. Namun, kolaborasi dan partisipasi dari masyarakat dan para ASN juga merupakan faktor penting dalam pembangunan kota yang berkelanjutan. Sebagai contoh, para ASN di Kota Batu harus aktif membangun kemitraan dan komunikasi dengan masyarakat, agar kebijakan-kebijakan yang dibuat dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memperoleh dukungan yang lebih luas.

Beliau juga sangat menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia bagi ASN Kota Batu. Pelatihan dan pengembangan kompetensi para ASN adalah hal yang penting dalam upaya meningkatkan kinerja dan pelayanan publik yang lebih baik. Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia juga akan membantu para ASN untuk lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan berinovasi dalam pembangunan kota.

Secara khusus, Sentot juga menyoroti kurangnya kehadiran ASN di Kota Batu dalam acara-acara kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan pembangunan kota. Beliau mengatakan bahwa ASN harus berada di tengah-tengah masyarakat dan mendiskusikan solusi untuk masalah yang dihadapi bersama. Dalam hal ini, beliau berharap agar ASN Kota Batu dapat jagongan bersama masyarakat dalam membahas dan menyelesaikan masalah kota.

Dalam diskusi dengan para ASN Kota Batu, Tokoh POKJA Perubahan Status Kota Batu ini memberikan beberapa saran bagi para ASN untuk lebih terlibat dalam pembangunan kota. Pertama, para ASN harus memahami tujuan dan strategi pembangunan kota yang sedang dijalankan. Dengan memahami tujuan dan strategi tersebut, para ASN dapat dengan mudah menyampaikan informasi kepada masyarakat dan menjadi penghubung antara kebijakan pemerintah dan kepentingan masyarakat.

Kedua, para ASN harus lebih terbuka dalam menerima masukan dan pendapat dari masyarakat. Dengan mendengarkan masukan dan pendapat dari masyarakat, para ASN dapat lebih mudah memahami kebutuhan masyarakat dan membuat kebijakan yang tepat serta meningkatkan kualitas layanan publik.

Ketiga, para ASN juga harus lebih gencar dalam melaksanakan program-program yang ada dan memastikan bahwa program tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sentot juga menekankan pentingnya menjalin kemitraan dengan pihak swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan program-program tersebut.

Dengan melakukan tiga hal tersebut, beliau yakin bahwa ASN di Kota Batu dapat lebih aktif dalam pembangunan kota dan membantu menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik serta berpihak pada masyarakat.

Dalam kesimpulannya, Sentot Ariwahyudi memberikan pandangan yang sangat penting mengenai peran ASN Kota Batu dalam pembangunan kota. Para ASN harus lebih merakyat, terlibat aktif dalam diskusi, dan mengutamakan kemitraan dan kerjasama dengan masyarakat serta swasta dalam memajukan Kota Batu. Dalam hal ini, peran ASN di Kota Batu sangatlah penting untuk memastikan keberhasilan pembangunan kota yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan dan kebutuhan masyarakat.

Batu, 15/3/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun