Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Makna Perayaan Nisfu Sya'ban serta Kontroversi dalam Perbedaan Pendapat

24 Februari 2024   20:33 Diperbarui: 24 Februari 2024   20:40 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto

Sejarah Perayaan Nisfu Sya'ban

Perayaan Nisfu Sya'ban, atau dikenal juga sebagai Lailatul Bara'a, terjadi pada malam ke-15 bulan Sya'ban di kalender Hijriyah. Menurut tradisi Islam, malam Nisfu Sya'ban adalah malam yang penuh rahmat dan berkah. Malam ini dianggap sebagai saat di mana Sang Pencipta memberikan ampunan kepada setiap hamba-Nya yang diimiliki oleh-Nya.

Peringatan malam Nisfu Sya'ban dilakukan dengan berbagai cara di seluruh dunia. Di berbagai negara seperti Indonesia, Bangladesh, India, dan Pakistan, umat Muslim mengadakan sholat malam atau tadarus Al-Qur'an selama malam Nisfu Sya'ban. Di samping itu, umat Muslim juga sering membaca zikir, dzikir, atau menyumbangkan sedekah untuk melakukan kebaikan.

Makna Perayaan Nisfu Sya'ban

Perayaan Nisfu Sya'ban memiliki makna yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Makna utamanya adalah sebagai waktu perenungan diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Selain itu, perayaan ini juga dianggap penting bagi umat Muslim untuk mengambil pelajaran dan mengevaluasi diri sendiri.

Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW sering melakukan sholat malam saat malam Nisfu Sya'ban. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Abu Musa al-Ash'ari, Rasulullah SAW berkata, "Yang pertama kali Allah SWT mencurahkan rahmat-Nya pada malam Nisfu Sya'ban adalah mengampuni seluruh hamba kecuali orang-orang yang murtad atau orang yang membenci (musuh-musuh) saling berdiaman (tidak ada telaah)."

Selain berdoa dan memohon ampunan Allah, perayaan Nisfu Sya'ban juga menunjukkan pentingnya persaudaraan dan hubungan baik antar sesama umat Muslim. Menurut beberapa pendapat, perayaan Nisfu Sya'ban juga merupakan sebagai momentum untuk saling memaafkan antar sesama umat Muslim.

Kontroversi dalam Perbedaan Pendapat

Meskipun perayaan Nisfu Sya'ban dianggap penting oleh sebagian besar umat Muslim, namun terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama terkait kontroversi dalam pelaksanaan perayaan ini. Beberapa ulama memiliki pandangan bahwa perayaan Nisfu Sya'ban adalah bid'ah, alasannya karena perayaan ini tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam.

Mereka berargumen bahwa justru malah merugikan umat Muslim, karena mendorong umat Muslim untuk lebih fokus pada ritual yang bukan merupakan bagian dari ajaran Islam. Di samping itu ada pula tindakan yang menjadi perhatian beberapa kalangan, yaitu melakukan ziarah kubur secara khusus pada malam Nisfu Sya'ban yang dianggap mengandung unsur bid'ah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun