Oleh: Eko Windarto
Sejarah Perayaan Nisfu Sya'ban
Perayaan Nisfu Sya'ban, atau dikenal juga sebagai Lailatul Bara'a, terjadi pada malam ke-15 bulan Sya'ban di kalender Hijriyah. Menurut tradisi Islam, malam Nisfu Sya'ban adalah malam yang penuh rahmat dan berkah. Malam ini dianggap sebagai saat di mana Sang Pencipta memberikan ampunan kepada setiap hamba-Nya yang diimiliki oleh-Nya.
Peringatan malam Nisfu Sya'ban dilakukan dengan berbagai cara di seluruh dunia. Di berbagai negara seperti Indonesia, Bangladesh, India, dan Pakistan, umat Muslim mengadakan sholat malam atau tadarus Al-Qur'an selama malam Nisfu Sya'ban. Di samping itu, umat Muslim juga sering membaca zikir, dzikir, atau menyumbangkan sedekah untuk melakukan kebaikan.
Makna Perayaan Nisfu Sya'ban
Perayaan Nisfu Sya'ban memiliki makna yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Makna utamanya adalah sebagai waktu perenungan diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Selain itu, perayaan ini juga dianggap penting bagi umat Muslim untuk mengambil pelajaran dan mengevaluasi diri sendiri.
Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW sering melakukan sholat malam saat malam Nisfu Sya'ban. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Abu Musa al-Ash'ari, Rasulullah SAW berkata, "Yang pertama kali Allah SWT mencurahkan rahmat-Nya pada malam Nisfu Sya'ban adalah mengampuni seluruh hamba kecuali orang-orang yang murtad atau orang yang membenci (musuh-musuh) saling berdiaman (tidak ada telaah)."
Selain berdoa dan memohon ampunan Allah, perayaan Nisfu Sya'ban juga menunjukkan pentingnya persaudaraan dan hubungan baik antar sesama umat Muslim. Menurut beberapa pendapat, perayaan Nisfu Sya'ban juga merupakan sebagai momentum untuk saling memaafkan antar sesama umat Muslim.
Kontroversi dalam Perbedaan Pendapat
Meskipun perayaan Nisfu Sya'ban dianggap penting oleh sebagian besar umat Muslim, namun terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama terkait kontroversi dalam pelaksanaan perayaan ini. Beberapa ulama memiliki pandangan bahwa perayaan Nisfu Sya'ban adalah bid'ah, alasannya karena perayaan ini tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam.
Mereka berargumen bahwa justru malah merugikan umat Muslim, karena mendorong umat Muslim untuk lebih fokus pada ritual yang bukan merupakan bagian dari ajaran Islam. Di samping itu ada pula tindakan yang menjadi perhatian beberapa kalangan, yaitu melakukan ziarah kubur secara khusus pada malam Nisfu Sya'ban yang dianggap mengandung unsur bid'ah.
Namun, beberapa kelompok lain masih membela dan menganggap upacara tersebut sangatlah penting untuk dilakukan. Kebanyakan menganggap perayaan ini sebagai salah satu upacara yang dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama Muslim serta meningkatkan kesadaran akan dosa dan kebaikan.
Kesimpulan
Perayaan Nisfu Sya'ban adalah perayaan penting dalam agama Islam yang diperingati setiap tahun oleh umat Muslim di seluruh dunia. Malam Nisfu Sya'ban dianggap sebagai waktu yang penuh rahmat dan berkah di mana Allah SWT memberikan ampunan kepada setiap hamba-Nya. Namun, perbedaan pendapat tetap ada di kalangan para ulama terkait dengan pelaksanaan perayaan ini. Meski begitu, yang terpenting adalah memahami makna perayaan ini sebagai waktu perenungan diri dan meminta ampunan pada Allah SWT, serta menjaga keharmonisan hubungan antar sesama umat Muslim di seluruh dunia. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi pembaca tentang sejarah dan makna perayaan Nisfu Sya'ban.
Sekarputih, 24/2/2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H