Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelatihan Peningkatan Kapasitas dalam Penguatan Pemerintah dan Desa

8 Februari 2024   16:40 Diperbarui: 8 Februari 2024   16:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengurangi Angka Stunting dengan Program Gizi Berbasis Masyarakat".

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat global. Terjadi ketika anak-anak kurang mendapatkan gizi yang cukup yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak dan fisik yang sehat. Angka stunting mempengaruhi kualitas hidup anak dan sekaligus mempengaruhi perkembangan dan kemampuan anak dalam berpikir dan belajar di kemudian hari. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya untuk menurunkan angka stunting menjadi fokus utama bagi banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Program gizi berbasis masyarakat dapat membantu menurunkan angka stunting pada anak-anak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran di kalangan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat di berbagai level, termasuk para ibu hamil dan menyusui, serta keluarga dan kelompok masyarakat lainnya.

Keterlibatan para ibu dalam program gizi berbasis masyarakat merupakan kunci keberhasilannya. Ibu hamil dan menyusui harus mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, serta memperoleh dukungan dan informasi dari tenaga kesehatan dan kelompok masyarakat lainnya. Keluarga juga harus memastikan bahwa anak-anak menerima gizi yang cukup melalui makanan sehari-hari.

Selain itu, program gizi berbasis masyarakat juga harus melibatkan tenaga kesehatan dan kelompok masyarakat lainnya dalam memberikan pendidikan dan dukungan pada para orang tua. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, diperlukan pula menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, seperti sekolah ataupun lembaga swadaya masyarakat dan institusi lainnya.

Salah satu bentuk program gizi berbasis masyarakat yang efektif adalah dengan memberikan stimulasi kognitif pada anak-anak. Stimulasi kognitif merupakan bentuk kegiatan atau interaksi dalam memberikan rangsangan pada anak, misalnya dengan bermain atau bernyanyi bersama. Stimulasi kognitif dilakukan untuk merangsang dan mengoptimalkan potensi intelektual dari anak.

Kesehatan lingkungan juga merupakan faktor penting dalam menurunkan angka stunting. Ketersediaan air bersih, sanitasi yang baik, dan keamanan pangan adalah kunci dalam pengendalian stunting. Hal-hal ini menjadi faktor penting dalam mencegah terjadinya penyakit, yang tentunya akan berdampak langsung pada ketersediaan gizi pada anak. Oleh karena itu, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik harus diprioritaskan sebagai bagian dari program untuk menurunkan angka stunting pada anak.

Desa-desa yang menderita tingkat stunting yang tinggi harus mendapatkan perhatian khusus dalam program gizi berbasis masyarakat. Perencanaan program gizi yang efektif harus disesuaikan dengan karakteristik sosial, budaya dan ekonomi masyarakat desa. Bentuknya bisa saja melalui kampanye penyuluhan, pelayanan kesehatan, atau kegiatan-kegiatan lainnya yang melibatkan seluruh komunitas desa.

Dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam program gizi berbasis masyarakat, pemerintah perlu memperhatikan pemberdayaan kelompok masyarakat dan mengembangkan jaringan komunikasi yang efektif. Salah satu bentuk pemberdayaan kelompok masyarakat adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang manajemen gizi dan penyakit. Kelompok-kelompok ini dapat menjadi mitra yang penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dan dapat mendorong partisipasi efektif masyarakat dalam program gizi.

Dalam kesimpulannya, menurunkan angka stunting pada anak-anak dapat dilakukan melalui program gizi berbasis masyarakat. Program ini harus melibatkan para ibu hamil dan menyusui, keluarga, kelompok masyarakat dan tenaga kesehatan. Intervensi seperti stimulasi kognitif dalam interaksi keluarga anak dan lingkungan yang bersih dari penyakit menjadi kunci untuk menurunkan tingkat stunting pada anak-anak di Indonesia. Dalam jangka panjang, program gizi yang berkelanjutan akan memperkuat keberlangsungan pembangunan di Indonesia dengan mengurangi angka stunting dan meningkatkan perkembangan dan kemampuan anak-anak.

Terdapat beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan dalam rangka menurunkan angka stunting pada anak-anak melalui program gizi berbasis masyarakat. Berikut beberapa di antaranya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun