Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dialog

31 Januari 2024   05:00 Diperbarui: 31 Januari 2024   05:08 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gunakan kalimat yang positif.

Cobalah untuk menggunakan kalimat yang positif dan tidak mengutuk saat berbicara dengan orang lain. Menggunakan kata-kata yang tidak sopan atau emosi yang tidak terkontrol dapat membuat situasi menjadi lebih buruk. Oleh karena itu, cobalah menghindari kata-kata yang menyerang dan gunakan kalimat-kalimat yang lebih positif dan santun.

Mengendalikan emosi dalam dialog membutuhkan latihan dan disiplin diri. Saat kita berhasil mengendalikan emosi kita dengan baik, kita dapat menjadi lebih produktif dalam percakapan dan dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Dialog juga bisa menjadi inspirasi yang luar biasa untuk menulis. Saat kita mendengarkan orang berbicara, ada banyak hal yang bisa kita tangkap - gaya bicara mereka, ekspresi wajah mereka, intonasi suara mereka - semuanya bisa menjadi bahan tulisan yang menarik dan mendalam. Selain itu, dialog juga bisa membantu mengembangkan karakter dalam cerita atau membuat plot lebih menarik. Jadi, ide-ide menulis dapat berasal dari dialog!

Tak berlebihan, jika dialog yang sehat dalam artian saling mengisi, menghormati membuat rasa dan mata batin kita semakin terasah, semakin tajam dalam mengolah kata serta menggalinya menjadi diksi yang luar biasa di dalam sebuah tulisan.

Sekarputih, 29. 12. 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun