Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan Tahun Baru: Hidup Tidak Ada yang Kebetulan

25 Januari 2024   04:35 Diperbarui: 25 Januari 2024   04:48 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Eko Windarto

Hidup memang tidak ada yang kebetulan. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita pasti memiliki alasan dan tujuannya masing-masing, meskipun pada awalnya mungkin kita tidak paham atau bahkan merasa kecewa dengan apa yang terjadi.

Menjelang tahun baru, rasanya selalu ada keinginan untuk melakukan introspeksi diri dan merenungkan arti hidup. Seperti apa pencapaian yang telah kita raih sejauh ini? Apa yang perlu diperbaiki atau diubah di tahun yang akan datang? Semua pertanyaan ini memang terdengar klise, namun sangat penting bagi kita untuk refleksi dan berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Meskipun hidup tidak bisa dipastikan, namun kita bisa mengambil langkah-langkah kecil untuk meraih impian kita. Kita bisa berusaha lebih keras, belajar dari kesalahan, dan bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan.

Jika hidup mengalami kegagalan dalam perjalanan untuk mencapai impian sebagai seorang manusia kreatif adalah hal yang wajar dan bisa terjadi pada siapapun. Namun, yang penting dalam situasi seperti ini adalah bagaimana merespons kegagalan tersebut.

Jangan biarkan kegagalan melumpuhkan, namun jadikanlah pembelajaran. Cobalah untuk mengidentifikasi apa yang salah, dan mungkin apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya di masa depan. Perlu diingat bahwa kegagalan adalah bagian dari perjalanan untuk mencapai impian dan sebagai manusia harus siap untuk menghadapinya.

Jangan terlalu keras pada diri sendiri, tetaplah positif, dorong diri sendiri untuk bangkit kembali, dan kembali fokus pada tujuan. Kemudian, cobalah untuk memperbaiki kualitas kehidupan jika mungkin atau belajar dari kegagalan dan mulai lagi dengan ide-ide baru serta segar.

Jangan lupa bahwa apapun impian, perjalanan menuju impian itu akan memiliki tantangan dan hambatan yang perlu dihadapi. Namun, dengan memilih sikap yang tepat dan belajar dari setiap kegagalan atau kekurangan, kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

Hidup adalah Puisi

Hidup memang seperti puisi yang berisi berbagai makna, pengalaman, dan emosi dalam setiap baitnya. Seperti halnya puisi, hidup juga bisa menyiratkan keindahan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa.

Setiap bait puisi hidup terkadang manis, kadang pahit, terkadang bahagia, dan kadang sedih. Namun, dengan setiap bait yang tercipta, hidup mengajarkan kita banyak pelajaran, mengubah pikiran kita, dan membentuk karakter kita. Seperti halnya puisi yang kita tulis, hidup juga bisa kita tulis dengan cara kita sendiri, dengan mengutip pengalaman-pengalaman pribadi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun