Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gaza Terbelah

22 Januari 2024   15:10 Diperbarui: 22 Januari 2024   15:36 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunga-bunga yang dulu indah tumbuh di tanah Gaza
Kini terinjak-injak puing-puing rumah-rumah yang rubuh
Basma, Zahwa, dan Fatima, tiga gadis Gaza Harus berlari ke tempat perlindungan dengan hati yang berdebar

Pada malam hari, suara tembakan menggetarkan relung hati
Bunyi ledakan, asap hitam, dan debu yang membelenggu orang-orang Gaza terus hidup dalam ketakutan dan kecemasan
Tak tahu kapan perang akan berakhir, tak tahu apakah ada masa depan

Anak-anak Gaza tumbuh dalam dunia yang penuh ketidakpastian
Di mana keamanan dan kesejahteraan hanyalah impian
Mereka bangun di pagi hari dengan suara roket di kepala
Ketakutan dan kecemasan merebak sejak usia muda

Gaza terbelah antara kehancuran dan kehancuran
Orang-orang kehabisan makanan, kekurangan air dan listrik
Saat dunia terus melupakan konflik yang telah berlangsung begitu lama
Mereka terus berjuang untuk bertahan hidup dalam situasi yang penuh tekanan

Dunia diam, ketika Gaza terus menyumpah serapah kesulitan
Kematian, kelaparan, dan air yang terkontaminasi menjadi kenyataan
Mereka membutuhkan bantuan, mereka membutuhkan doa
Lendir dan air mata menjadi makanan mereka sehari-hari

Orang-orang Gaza tetap berdiri dalam menghadapi segala permasalahan
Mereka bertahan dalam menghadapi kesulitan dan cobaan
Mereka berharap dunia dapat mendengar jeritan
Mereka ingin hidup dalam kedamaian, mereka ingin hidup dengan kenyamanan

Mari kita berdoa untuk Gaza, untuk masa depan yang lebih baik
Mari kita bergerak bersama-sama untuk meringankan penderitaan  
Jangan biarkan dunia membiarkan air mata kedukaan
Kita semua harus bersatu untuk memberikan Gaza harapan

Sekar Putih, 24112023

UANG DAN PENGORBANAN DI RUANG KASIH

Uang tak bisa membeli hidup, meski berlimpah di Gaza
Lapar dan kehausan tetap mereka alami, di tengah puing-puing perang yang merajalela

Uang tak bisa memulihkan hati, yang penuh dengan duka dan kehilangan
Orang-orang Gaza tetap ditinggalkan dalam keputusasaan tanpa perbaikan.

Namun, uang tetaplah berguna, untuk membantu kemanusiaan
Uang adalah alat, untuk meluaskan kebaikan Menolong yang membutuhkan, pada saat kesulitan merajalela

Namun, uang bukanlah satu-satunya cara untuk membantu
Sebab uang bisa membuat celaka

Setiap bantuan, setiap pengorbanan, setiap doa, dapat membawa perubahan di Gaza
Doa dan perhatian adalah ruang kasih kemanusiaan dalam duka nestapa tanpa jeda

Sekar Putih, 24112023

HARAPAN DAN CINTA HANCUR TERGERUS DAHAGA

Tembak-menembak dan ledakan menggema di udara
Orang-orang Gaza tenggelam dalam ketakutan dan kepedihan
Dunia Adidaya terlihat tidak bergerak Sementara mereka berseru diantara luka dan derita

Harapan dan cinta mlipir dan hancur tergerus dahaga
Keterpurukan dan keputusasaan mengurung hati dan jiwa
Hingga jiwa-jiwa Gaza mati rasa

Tak ada satu pun yang pantas mengalami kematian dan penderitaan
Karena perbedaan pandangan atau pemahaman

Sebab toleransi dan cinta membutuhkan keseimbangan
Perang di Gaza adalah perang opini dari balik peluru kemunafikan

Sekar Putih, 24112023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun