Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tasawuf Mengajarkan Bahasa Cinta Lewat Sastra

18 Januari 2024   18:40 Diperbarui: 18 Januari 2024   18:45 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Eko Windarto

Tasawuf merupakan jalan penyucian diri. Yang berawal dari pengendalian diri dari nafsu-nafsu rendah (nafsu amarah dan nafsu lawammah). Yang bertujuan pada penyucian hati dan pikiran dari segala sesuatu yang mengakibatkan kelupaan terhadap Sang Pencipta. Maka dari itu, laku tasawuf adalah laku seorang sufi. Yang mana seorang Sufi adalah suci dan bersih hatinya. Sufi adalah kelompok orang yang ingin mendekatkan diri kepada Tuhan secara sempurna. Meninggalkan kehidupan mewah duniawi yang disebut dengan zuhud.

Tasawuf adalah ajaran kerohanian dalam islam. Yaitu bentuk spritualitas untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Tasawuf menggunakan metode intuitif disamping metode filosofis. Karena metode intuitif adalah metode dalam upaya pengenalan tentang diri. Sehingga dapat membawa seseorang tentang penglihatan hati untuk mendekatkan diri kepada Allah. Metode intuitif ini tidak memiliki perantara, tetapi langsung hati dalam mengenal diri dan Tuhannya.

Disamping ajaran-ajaran tentang kezuhudan dan ketawakalan terhadap Allah. Tasawuf juga mengajarkan tentang bahasa cinta. Yakni cinta terhadap Ilahi. Dari sinilah, sejak awal sufi melibatkan diri dalam kegiatan sastra.

Kalbu ( Al-qalb) diartikan sebagai wadah untuk makrifat, suatu alat untuk mengetahui hal-hal yang bersifat Ilahiah. Ini dimungkinkan jika hati telah bersih sebersih-bersihnya dari hawa nafsu, melalui pola hidup yang zuhud, warak, dan zikir secara terus- menerus.

Sedangkan, al-aql atau akal adalah sebagai alat untuk mengetahui ilmu yang diamati dari pancaindera atau dari hal-hal yang zahir. Karena itu tingkatannya berada di bawah tingkatan al-galb.

Di sini jelas menunjukkan bahwa begitu pentingnya tasawuf dalam kehidupan manusia, dimana tugas tasawuf adalah untuk mendisiplinkan watak serta penanaman adab spritual. Dan ini menunjukkan betapa signifikannya sufisme dalam kehidupan manusia. Apalagi zaman sekarang sudah memasuki abad modern dan teknologi. Mari kita coba mengarungi kebatinan puisi religi Nanang Suryadi sang penyair yang dosen ekonomi di UNIBRA Malang di bawah ini.

MALAM TAKDIR
Oleh: Nanang Suryadi

seribu bulan bercahaya
di malam yang ganjil

di gigil udara
puisi berdoa

cinta-Mu utuh
rindu seluruh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun