Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Buat Hania

17 Januari 2024   01:23 Diperbarui: 17 Januari 2024   19:36 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penulis: Eko Windarto

Kabut melayang di pematang
Saat daun-daun melenting
Memuisikan pucuk-pucuk padi pada warna kemuning

Pada pagi kutemukan Hania memeluk matahari
Dan pucuk-pucuk ranting bercahaya membaca makna Hari Ibu di wajahmu

Di antara deretan randu tua
Daun-daun runcing berserakan di alam terbuka
Menunjukkan bahwa senja reformasi adalah sayap-sayap Hania
Yang terus disimpan waktu

Desir angin terus bergerak dan bulir-bulir embun menetes merasuki nyanyian demokrasi di dada Hania
Seperti kabut lembut digemakan angin tanpa mengusik kerinduanku yang biru

Batu, 28 Desember 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun