Mohon tunggu...
Eko Widodo
Eko Widodo Mohon Tunggu... -

Meskipun bintang tak terlihat disiang hari, bukan berarti dia menghilang Twitter @ekowboy www.chirpstory.com/id/ekowboy

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mesin Pembunuh Masal Itu Bernama "LGBT"

4 April 2016   17:13 Diperbarui: 5 April 2016   10:47 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam ayat yang mulia diatas dikatakan membunuh seorang sama dengan membunuh seluruh manusia dan membiarkan seorang hidup sama dengan menghidupkan seluruh manusia, sepintas ayat tersebut membingungkan tapi jika ditela'ah lebih dalam maka sungguh kita akan mendapati ini adalah ayat terdasyat yang menjaga keberlangsungan hidup manusia yaitu bahwa membunuh 1 manusia berarti juga membunuh seluruh anak keturunannya.

Anak keturunannya kan banyak sampai hari kiamat, setelah menikah umumnya sepasang suami istri bisa membunyai 1-10 anak bisa juga lebih, masing2 anak setelah menikah mingkin juga punya bilangan anak yang sama atau bahkan lebih begitu seterusnya, setiap manusia mungkin hanya dilahirkan sekali dari rahim ibunya tapi setelah itu dia akan terus dilahirkan berkali-kali bahkan setelah dia pergi meninggalkan dunia. 

Kakek saya usianya sekitar 80an memiliki 7orang anak, 17orang cucu dan 7orang cicit berarti total beliau sudah pernah dilahirkan 31kali dan akan terus dilahirkan bahkan nenek kami yang sudah tiada (Allahu'Yarham) juga ikut dilahirkan itulah sunatullah keberlangsungan yang menjaga bumi ini indah dan harmoni. dan inilah maksud dari lanjutan ayat Allah SWT QS. al-Maa’idah : 32 "Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya"

Kelainan orientasi seksual LGBT, menyebabkan mereka kehilangan kemampuan bereproduksi dan disinilah letak kejahatan LGBT mereka memang mahluk lembut gemulai megang pisau aja buat ngiris bawang kelingkingnya ngondek mereka jauh dari prilaku kriminal mereka bukan anak jalanan mereka rapih, bersih, wangi, sopan, santun, penyayang mereka baik dalam tatanan sosial. tapi dibalik itu semua mereka adalah pembunuh memang tidak membunuh dalam arti sebenarnya tapi meraka layak disandingkan dengan pembunuh berdardah dingin, jika hitler membunuh jutaan jiwa dengan pasukanya maka setiap individu LGBT bertanggung jawab atas ribuan bahkan jutaan jiwa yang terhalangi hak hidupnya dimana mereka tiada lain adalah darah daging mereka sendiri anak cucu mereka sendiri. Yaitu orang-orang yang sudah semestinya mendapat limpahan cinta dan kasih sayang dalam ikatan keluarga

PENEGASAN!! Jika yang kita saksikan kaum LGBT merasa tidak tega membunuh seekor lalat tapi dibalik kelembutan itu mereka adalah pembunuh berdarah dingin yang menghalangi hak hidup ribuan bahkan jutaan manusia yang mereka tiada lain adalah darah daging mereka sendiri

Mudah - mudahan dengan tulisan ini banyak pelaku LGBT yang kembali kejalan tuhan, jika kalian tidak bisa berubah untuk diri sendiri maka berubahlah untuk anak keturunan kalian, jangan kalian korbankan mereka demi memenuhi orientasi seksual kalian yang salah, kami semua menyayangi kalian jika ada orang tidak setuju dengan kalian bukan karena mereka benci tapi karna mereka peduli. dan berharap kalian bisa kembali

Demikian tulisan perdana saya dikompasiana moga manfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun