Mohon tunggu...
eko wahyudi
eko wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menulis tentang psikologi dan fakta-fakta ekonomi melalui analogi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apa Itu Dunning-Krueger Effect

9 Februari 2024   09:47 Diperbarui: 9 Februari 2024   09:52 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari ada seorang pria yang ingin merampok sebuah bank.

Salah satu metode yang dia gunakan adalah mengolesi jus lemon ke mukanya. Metode yang bodoh tapi si perampok, yang bernama McArthur Wheeler, terlalu bodoh untuk tahu kalo metode ini bodoh.

Dipikirannya, karena jus lemon bisa dipakai untuk membuat tinta tidak kasat mata, maka jika dioleskan ke mukanya, mungkin mukanya tidak akan terlihat kamera CCTV bank.

Namun kenyataanya dia salah. Jus lemon tersebut tidak membuat mukanya samar. Polisi justru berhasil mengenali mukanya dari CCTV dan menangkapnya.

Ini adalah awal mula dari Dunning-Krueger effect

Sekarang apa itu Dunning Krueger Effect?

Coba bayangkan kamu mau menantang Usain Bolt, salah satu perlari tercepat, balapan lari. Kamu berani menantang Bolt karena kamu seminggu belakangan rajin jogging tiap pagi.

Sangat bodoh, Tapi kamu ga tau kalo kamu bodoh. Makanya kamu berani menantang Usain Bolt.

Ini lah Dunning Krueger Effect. Saat kemampuan kita di dasar palung mariana tapi kepercayaan diri kita diatas puncak himalaya.

Dunning Krueger ini adalah kondisi dimana kita mengira kita pintar dalam suatu bidang tapi sebenarnya tidak. Kita hanya terlalu percaya diri.

Ini biasanya terjadi pada orang yang baru belajar.

Lalu kenapa ini terjadi?

Ini karena saat kita baru belajar sesuatu, kita hanya mengetahui sedikit konsep. Dan saat kita hanya mengetahui sedikit, kita tidak bisa menilai kemampuan kita.

Dengan kata lain, kita terlalu bodoh untuk tahu kalo kita bodoh

Ini ibarat kamu tersesat, tapi tidak tahu kalo kamu tersesat karena kamu tidak punya Google Map!

Ini saya buatkan gambarnya

Jadi saat kita baru berada di level pemula, kepercayaan kita menjulang tinggi seperti tugu Jogja padahal kemampuan kita masih berada di level pemula.

Ya namanya juga orang baru belajar, memang wajar seperti ini. Karena kita senang, kita merasa diri kita mampu, padahal yang kita tahu baru sedikit. Sebagai pemula, kita tidak memiliki ilmu yang cukup untuk tahu kalau kita tidak tahu

Atau kasarnya "Terlalu bodoh untuk tahu kalo kita bodoh"

untuk mengatasi kognitif bias, biasakan merendah dan anggap kita tidak tahu apa-apa. Dengan menerapkan mindset ini, kita jadi lebih rendah diri dan lebih fokus pada proses pembelajaran dari pada pengakuan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun