Mohon tunggu...
eko wahyu
eko wahyu Mohon Tunggu... -

Satu Hati Satu Cinta Satu Jiwa Satu Tekad Satu Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Air Terjun Slempret Dan Mitosnya

4 Agustus 2010   08:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:19 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunungkidul – Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul tidak kalah menariknya dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), salah satunya adalah Air Terjun Sri Gethuk, tapi masyarakat menyebutnya Air Terjun Slempret. Air Terjun yang memiliki tebing indah ini letaknya berada di Padukuhan Menggoran, Desa Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. Air Terjun Slempret yang tak jauh dari lokasi wisata Gua Rancang Kencono ini memiliki keindahan tebingnya dengan ketinggian sampai dengan 50 meter dengan suasana yang sangat romantis.

Air yang mengalir dari tebing yang tinggi ini jatuh ke hamparan sungai Oya dengan keindahan yang eksotis yang diwarnai dengan gemericik suara air ditambah hiasan daun nyiur yang melambai. Kawasan Air Terjun Slempret ini juga didukung dengan 3 sumber mata air yang cukup besar yakni sumber mata air Dong Poh, Ngandong dan Ngumbul dengan rata-rata debit 30 s/d 60 liter per detik.

Ketua Umum Desa Wisata Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul, Tri Harjono mengatakan Masyarakat menyebut lokasi ini sebagai Air Terjun Slempret karena menurut legenda nama slempret berasal dari kata slompret yang merupakan alat musik tiup. Konon cerita masyarakat yang beredar, lokasi tersebut merupakan tempat atau pusatnya para jin atau makhluk halus yang dipimpin oleh Jin Anggo Menduro. Jin Anggo Menduro ini adalah jin yang sangat menyukai akan kesenian yang dibuktikan dengan suara bebunyian semacam drum band dan suara terompet atau disebut dengan bahasa jawa pandulon. Suara bebunyian ini terdengar di saat-saat tertentu di lokasi Padukuhan Menggoran yang berasal dari lokasi air terjun, namun jika didekati suara tersebut akan hilang. Suara bebunyian yang mendominasi adalah suara selompret hingga akhirnya masyarakat menamakan air terjun ini adalah Air Terjun Slempret, meski namanya Air Terjun Sri Gethuk.

“Percaya atau tidak, hampir setiap saat terdengar suara seperti orang main drum band, suara terompet sangat mendominasi tapi kalau didekati suara itu akan hilang. Masyarakat disini sangat mempercayai mitos ini bahkan gamelan atau alat musik yang dimiliki Jin Anggo Menduro bisa dipinjam masyarakat yang memiliki kemampuan atau kekuatan linuwih yang bisa dibawa pulang dan digunakan layaknya gamelan yang kasat mata,” ungkapnya.

Suara tetabuhan gamelan ataupun drum band selalu saja terdengar di lokasi ini (air terjun) terlebih pada masa penghujan ataupun kemarau, dan ini sudah terjadi sejak dahulu kala hingga sekarang. Dalam cerita legenda dilokasi wisata Slempret ini ada beberapa tempat untuk menyimpan gamelan dan drum band yang dimiliki oleh Jin Anggo Menduro, yakni Mergangsan dan Sri Kethuk. Mergangsan berada di sebelah bawah lokasi sungai Oya. Tempat ini disebut Mergangsan karena digunakan untuk menyimpan Gongso atau Gamelan, dan Sri Kethuk berada di lokasi air terjun yang digunakan untuk menyimpan salah satu instrument gamelan dengan nama kethuk hingga akhirnya disebut menjadi Sri Gethuk.

Sementara Didiet salah satu pengunjung Air Terjun Slempret asal Yogyakarta mengaku takjub bisa melihat keindahan Air Terjun Slempret, apalagi ini baru kali pertama ia mengunjungi obyek wisata di Gunungkidul.

“Wah bagus sekali mas, pemandangannya dan air terjun ini terlihat masih alami, lokasinya cukup bagus didukung oleh sungai yang indah dengan batu-batuan yang menambah suasana bisa lebih nyaman dan sejuk,” katanya.

Untuk menuju wisata air terjun ini, pegunjung dapat berjalan melewati setapak pematang sawah sambil berpetualang sejauh 450 meter yang menuruni anak tangga yang masih berbatu dan tanah becek. Fasilitas sarana dan prasarana di kawasan ini memang belum memadai terlebih sarana jalan yang masih berbatu dan naik turun. Jika tidak ingin jalan kaki, di daerah dekat Goa Rancang disediakan angkutan yang akan membawa Anda ke wisata Air Terjun Slempret, namun kendaraan roda empat ini hanya ada setiap hari minggu saja. Sementara untuk bisa sampai ke lokasi air terjun, Anda bisa menyewa perahu gethek atau perahu tradisional dari bambu yang sudah dilengkapi dengan kincir air. Per orang dikenakan biaya Rp 3.000,00 pulang pergi. Untuk perahu karet memang tersedia dan baru ada satu unit milik Tim SAR yang sewaktu-waktu digunakan dalam kondisi yang urgent ataupun emergency.

Kawasan wisata Air Terjun Slempret ini memang masih tergolong anyar dan baru dicanangkan 1 Juli 2010 kemarin. Fasilitas pendukung di kawasan wisata air terjun ini pun baru hanya ada perahu gethek yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat yang menghabiskan dana Rp 6,5 Juta. Harapannya kawasan wisata air terjun ini bisa menjadi obyek wisata unggulan kabupaten Gunungkidul dan semua komponen dapat membantu untuk mempromosikan potensi wisata ini.**(Andreas Eko Wahyu S)

Artikel ini juga di muat di www.wisatamelayu.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun