Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gegara Keluar dari Perjanjian Paris, Trump Tuai Perhatian Public

25 Januari 2025   18:37 Diperbarui: 25 Januari 2025   18:37 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto

Donald Trump, seorang tokoh yang kerap menuai perhatian publik, kembali memimpin Gedung Putih dengan kebijakan yang berfokus pada isu-isu besar.

Salah satu keputusan penting yang ia ambil adalah penarikan Amerika Serikat dari Perjanjian Paris, sebuah kesepakatan internasional mengenai perubahan iklim.

Keputusan ini menempatkan Amerika Serikat dalam sorotan internasional, mengundang berbagai respons dari berbagai pihak di seluruh dunia.

Bagi Trump, Perjanjian Paris dianggap sebagai sebuah kesepakatan yang tidak adil, dengan Amerika Serikat memberikan kontribusi besar sementara negara-negara lain dianggap tidak memberikan kontribusi yang setara.

"Saya memutuskan untuk menarik diri dari Perjanjian Paris yang menurut saya tidak adil dan sepihak," ujar Trump.

Langkah ini menempatkan Amerika Serikat dalam posisi yang sama dengan beberapa negara yang sebelumnya belum meratifikasi perjanjian tersebut, sehingga memunculkan pertanyaan mengenai dampak keputusan ini terhadap politik global.

Namun, keputusan ini tidak lepas dari kritik, terutama terkait dengan potensi dampak negatifnya terhadap upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Meningkatnya suhu global yang signifikan mengundang perhatian para ilmuwan dan aktivis yang mengingatkan perlunya langkah-langkah perlindungan lingkungan yang lebih tegas.

Keputusan ini bukanlah yang pertama kali diambil oleh Trump, karena sebelumnya ia juga pernah membuat keputusan serupa pada masa kepemimpinannya yang pertama. Ketika Joe Biden kembali memimpin Amerika Serikat, negara tersebut kembali bergabung dengan Perjanjian Paris, namun keputusan Trump kembali mengubah arah kebijakan ini.

Respons terhadap keputusan ini beragam, dengan beberapa pihak, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menanggapi dengan pendekatan yang diplomatis, menekankan pentingnya upaya global dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun