Memberikan Dukungan dan Keterlibatan Aktif: Orang tua dan masyarakat dapat memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi sekolah dan seluruh komunitas pendidikan.
Melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan sekolah, partisipasi dalam pertemuan orang tua-guru, serta dukungan terhadap program-program pembelajaran, mereka dapat memperkuat hubungan antara rumah dan sekolah, serta memberikan dorongan positif untuk mencapai tujuan bersama.
Menjadi Mitra dalam Pengambilan Keputusan: Orang tua dan masyarakat memiliki kepentingan yang sama dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi generasi mendatang. Dengan menjadi mitra dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah dan pembangunan kurikulum, mereka dapat memberikan perspektif yang beragam dan relevan untuk memastikan keputusan yang diambil memperhatikan kepentingan semua pihak.
Memfasilitasi Pertukaran Informasi dan Pengalaman: Orang tua dan masyarakat dapat memainkan peran sebagai fasilitator dalam pertukaran informasi dan pengalaman antara berbagai pihak di lingkungan sekolah. Dengan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya, mereka dapat membantu memperluas wawasan dan memperkaya praktik pendidikan di sekolah, serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan menjalankan peran mereka secara proaktif dan berkolaborasi, orang tua dan masyarakat dapat menjadi agen perubahan yang berharga dalam mengatasi ketidaksesuaian pandangan antara guru dan kepala sekolah.
Dukungan mereka yang kokoh dan partisipatif dapat membantu memperkuat sinergi di lingkungan sekolah, mempromosikan komunikasi yang sehat, serta membangun kerjasama yang berkelanjutan demi meningkatkan kualitas pendidikan bagi semua siswa.
Dampak Ketidakselarasan Pandangan terhadap Kualitas Pendidikan
Ketidakselarasan pandangan antara berbagai pihak di lingkungan pendidikan, seperti guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat, dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan.
Ketidaksesuaian pandangan tersebut dapat menimbulkan ketegangan, konflik, dan hambatan dalam proses pembelajaran serta manajemen sekolah. Beberapa dampak ketidakselarasan pandangan terhadap kualitas pendidikan meliputi:
Kurangnya Konsistensi dalam Penyampaian Materi Pembelajaran: Ketidakselarasan pandangan antara guru dan kepala sekolah terkait dengan tujuan pendidikan atau prioritas pembelajaran dapat mengakibatkan kurangnya konsistensi dalam penyampaian materi pembelajaran. Hal ini dapat membingungkan siswa dan menghambat kemajuan belajar mereka.
Ketidakfokuskan pada Tujuan dan Rencana Pembelajaran: Keberadaan percepatan pandangan antara berbagai pihak juga dapat mengakibatkan guru dan kepala sekolah tidak fokus pada tujuan dan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.