Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Cinta dan Seni Chiara-Aiden

24 Desember 2024   11:50 Diperbarui: 24 Desember 2024   12:21 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Cinta dan Seni Chiara dan Aiden

Di aliran sungai yang tenang mengalir lembut

Terhampar pepohonan akan berdaun hijau menghijaukan 

Puisi tak selalu abadi, terkadang hanya debu, namun lihatlah, di sini tercipta keindahan dari angka-angka.

Di antara awan yang bergerak tak menentu, mengalun melodi yang menenangkan hati yang resah, mereka adalah Chiara dan Aiden, yang tak henti berjatuhan dalam cinta dan seni yang membangkitkan jiwa yang rapuh.

Chiara, dengan mata yang berbinar-binar di bawah rembulan, mencari ketenangan dalam kata-kata yang ia rangkai indah.

Sementara Aiden, dengan biola yang menari dengan riang di tangan, mencari kebenaran dalam nada yang mengalun nanar.

Mereka bertemu di malam yang sunyi, di sisi sungai yang mati, Chiara menghadirkan puisi-puisi indahnya tanpa ragu. 

Sementara Aiden, dengan melodi yang menyentuh hati, mengisi ruang kosong di antara kata-kata puitis yang menjelma ragu.

Hingga suatu malam datanglah kabar yang mengagetkan, desa mereka diserang oleh pasukan yang ganas dan jahat. 

Chiara terluka, Aiden terperangkap di reruntuhan yang hantakan, namun cinta dan seni mereka, tak terhancurkan oleh angin kencang yang mengancam datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun