Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bedah Persepsi yang Keliru dalam Hubungan Antarindividu

4 Desember 2024   14:12 Diperbarui: 4 Desember 2024   14:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto 

Merupakan hal yang lazim bagi manusia untuk memiliki persepsi yang beragam terhadap hubungan. Namun, dalam realitasnya, persepsi yang keliru seringkali mewarnai interaksi antarindividu. Hal ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk pengalaman masa lalu, pandangan budaya, dan keterbatasan pemahaman tentang komunikasi yang sehat.

Persepsi yang salah dalam hubungan dapat mengakibatkan konsekuensi emosional yang kompleks dan berdampak pada kesejahteraan psikologis seseorang.

Menyelami Akar Persepsi yang Keliru dalam Hubungan

Persepsi yang keliru dalam hubungan bisa menjadi batu sandungan serius yang menghalangi jalan menuju hubungan yang sehat dan harmonis. 

Manusia secara alami membawa beragam pengalaman, keyakinan, dan nilai yang membentuk pola pikir mereka terhadap hubungan. Namun, seringkali faktor-faktor seperti trauma masa lalu, stereotip budaya, dan masalah dalam komunikasi mendasar dapat memengaruhi cara seseorang memandang dan bereaksi terhadap lawan bicaranya.

Pengaruh Trauma Masa Lalu dalam Membentuk Persepsi

Penting untuk diakui bahwa pengalaman traumatis masa lalu seseorang dapat memainkan peran besar dalam membentuk persepsi mereka terhadap hubungan. 

Individu yang pernah mengalami trauma emosional dan fisik mungkin membawa kerentanan dan ketidakpercayaan yang dalam pada hubungan baru.

Perasaan takut ditinggalkan, ketidakamanan, atau bahkan kecenderungan untuk mencari konfirmasi bisa mengaburkan cara seseorang melihat lawan bicaranya dan situasi dalam suatu hubungan.

Baca juga: Aku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun