Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tokoh Agama Kota Batu Kutuk dan Kecam Tindakan Oknum Dishub yang Diduga Gunakan Miras dalam Perjalanan Dinas ke Solo

3 Desember 2024   16:21 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:41 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto 

Video viral yang menunjukkan seorang pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu diduga membawa minuman keras (Miras) dan berkelakuan tidak pantas selama perjalanan dinas ke Solo, menuai kecaman keras dari tokoh agama Kota Batu.

Reaksi yang tajam dan kecaman yang mengalir dari beberapa tokoh agama dan masyarakat setempat menyoroti tuduhan terhadap oknum pegawai Dishub yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Pasalnya, di dalam video tersebut tampak memperlihatkan salah seorang pegawai Dishub Kota Batu diduga membawa minuman keras (Miras), sembari bernyanyi dan tertawa bersama dengan menunjukkan botol dengan mengacungkan jempolnya, saat di dalam bus yang membawa rombongan tersebut.

Gus Sirot, pengelola Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Sidomulyo Kota Batu, dengan tegas mengutuk dan mengecam tindakan oknum pegawai Dishub yang diduga membawa Miras dalam perjalanan dinas tersebut.

Beliau menyatakan kekecewaannya atas perilaku tersebut, mengingat bahwa sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), mereka seharusnya menjadi teladan yang baik bagi masyarakat, termasuk anak-anak.

"Kalau sudah menjadi aparatur sipil negara (ASN) apapun itu akan dilihat bahkan akan jadi pembenaran untuk dicontoh oleh masyarakat banyak, tentu juga anak-anak kita. Terlepas apapun itu, hukum negara kita memang melarang Miras, hanya mengatur dan membatasi, tapi yang perlu diingat ada hukum yang tidak tertulis, karena justru lebih efektif dan terkadang lebih kejam, yaitu "hukum masyarakat", sebab ini yang membuat masyarakat kita tidak lagi simpati pada aparaturnya. Artinya, tidak lagi percaya. Oleh karena itu, dalam hidup bermasyarakat dan bernegara tentu ini sangat berbahaya," tegas Gus Sirot sapaan akrabnya, pada Selasa (3/12/2024).

Dirinya mengaku sangat menyayangkan sekali, jika itu memang benar adanya karena dapat mencoreng citra Pemerintah Kota Batu, terutama Dishub Kota Batu.

"Tentu ini menjadi preseden buruk, sekaligus sanksi sosial dari masyarakat kita, terlebih uang yang dipakai merupakan anggaran dari negara, yang dimana itu juga termasuk uang dari rakyat yang dipakai dalam perjalanan dinas tersebut," papar Gus Sirot.

Lebih lanjut, Gus Sirot menekankan pentingnya adanya tindakan tegas terhadap oknum Dishub yang terlibat jika terbukti bersalah. 

"Ia menyatakan bahwa agar kepercayaan masyarakat tidak tercoreng, penegakan hukum harus dilakukan dengan adil dan tegas. Konsekwensi dan sanksi yang diberikan harus memberikan efek jera agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang," pungkas Gus Sirot. 

Batu, 3122024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun