Dengan mata penuh tekad, aku meminta ibu memberiku kekuatan untuk melawan roh jahat itu.Â
Dengan suara tegas, ibu memberiku sebuah petunjuk yang tak terduga: "Kau harus merelakan kenangan terdalammu untuk mengusirnya."
Tanpa ragu, aku menggali dalam-dalam di dalam ingatanku, menemukan kenangan pahit yang selama ini aku sembunyikan.Â
Dan saat aku memberikan pengorbanan itu pada roh jahat, cahaya terang memancar membelah kegelapan, menjatuhkan roh jahat ke dalam jurang abadi.Â
Dalam keheningan yang kemudian menyelimuti hutan, aku merasakan ketenangan yang sempurna, namun pada saat yang sama juga kehilangan sebagian dari dirimu sendiri.
Saat roh jahat tenggelam ke dalam kegelapan abadi, aju renungkan pertanyaan dalam benak. Ternyata, bukan kenangan itu sendiri yang menjadi tujuan sejati, melainkan makna di baliknya---ketegasan untuk menghadapi masa lalu yang kelam dan mengambil langkah berani untuk menghadapi kejahatan.Â
Kenangan itu hanyalah alat untuk mengungkapkan kekuatan batin yang sebenarnya terpendam dalam diriku.Â
Dengan roh jahat yang tertunduk di hadapanku dan ibu di sampingku, barulah aku menyadari bahwa kadang-kadang hanya dengan melawan kegelapan, kita bisa menemukan cahaya yang sejati.
Dalam keheningan hutan yang kini tenang, aku merenungkan langkah berikutnya dengan bijak. Ditemani oleh ibu yang melindungiku, aku memutuskan untuk menggunakan pengalaman pahit ini sebagai pelajaran berharga.Â
Kini, aku bertekad untuk menjaga kekuatan batinmu dan melawan kejahatan di dunia ini. Dengan langkah mantap, aku bersama ibu memasuki hutan yang pernah angker itu, tetapi kali ini bukan sebagai korban, melainkan sebagai penjaga yang siap melindungi yang lemah dan membawa cahaya ke dalam kegelapan.Â
Dengan tekad yang kokoh, petualangan baru pun dimulai.