Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ibu Selalu Melarang Masuk ke Hutan Itu

18 November 2024   07:50 Diperbarui: 18 November 2024   09:45 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa ampun, roh jahat itu pun meraih jiwaku yang tak berdaya, menyeretku ke dalam kegelapan abadi yang tak akan pernah berakhir. 

Dan dari luar hutan, hanya suara angin malam yang terdengar menggema, meratapi kepergianku yang tak akan pernah kembali.

Dalam hutan yang sunyi, bayangan ibu yang sebenarnya muncul di antara gemuruh angin malam. Dengan suara lembut yang penuh kasih, ibu menjelma dalam wujud yang bersinar terang. 

"Aku adalah penjaga hutan ini, anakku," ucapnya dengan senyum hangat. 

"Aku selalu melarangmu masuk karena aku ingin melindungimu dari roh jahat yang bersembunyi di dalamnya," lanjutannya kalem.

Dengan pelukan penuh cinta, ibu menuntunku keluar dari hutan yang penuh bahaya, dan kini aku tahu bahwa larangan ibumu selama ini adalah demi keselamatanmu.

Saat kau bersama ibumu keluar dari dalam hutan yang angker, sebuah keheningan menyeramkan melanda. Tanpa aba-aba, ibumu tiba-tiba berhenti berjalan, matanya membelalak ke arah belakang. 

"Dia sudah menyusup," bisik ibu dengan suara gemetar.

Dan dari balik pepohonan, muncullah bayangan gelap yang tak terlihat sebelumnya. 

"Aku adalah bayangan dari masa lalu, entitas yang telah menghantui keluargamu selama generasi," ucap roh jahat itu dengan suara menggema. 

Kini, tugas melawan kejahatan itu jatuh ke pundakku, dan harapan terakhir keluargaku bergantung pada pilihan yang akan kau ambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun