Mohon tunggu...
Eko Susilo
Eko Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Eko Susilo-menulis apa saja yang penting bermanfaat, baik itu kritisi atau umpan balik atau sanggahan

Saya seorang biasa saja dan menulis mencoba mengungkapkan pikiran , fenomena dan fakta serta peristiwa yang mungkin dapat memberikan manfaat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Perubahan Nomenklatur Kementerian Perspektif SANKRI: Ulasan Sederhana: Part 2 Lanjutan

15 Oktober 2024   12:57 Diperbarui: 16 Oktober 2024   22:50 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skema Sederhana Lindkup Administrasi : Buku KAJIAN Prospektif SANKRI 2025 di ppid.lan.go.id

Menentukan seberapa jelas atau kaburnya tujuan kebijakan dan metode implementasinya. Kebijakan dengan tingkat ambiguitas yang tinggi sulit diterapkan secara konsisten.  Analisis sejauh mana terdapat perbedaan pendapat dan kepentingan antar pemangku kepentingan mengenai suatu kebijakan.  Kebijakan dengan tingkat konflik yang tinggi seringkali menghadapi hambatan dalam implementasinya.  Berdasarkan tingkat ambiguitas dan kontradiksinya, kebijakan dapat dibagi menjadi empat kuadran: manajemen sehari-hari, implementasi kebijakan, kepemimpinan eksperimental, dan implementasi simbolik.  Menentukan strategi implementasi yang paling tepat untuk setiap kategori kebijakan.  Misalnya, kebijakan yang tidak mengandung ambiguitas  dan lebih banyak  Kontradiksi memerlukan komunikasi dan kerja sama yang lebih besar di antara para pemangku kepentingan. Setelah kebijakan diterapkan, evaluasi hasilnya untuk melihat apakah tujuan awal telah tercapai dan bagaimana proses implementasi dapat  ditingkatkan di masa depan.

Untuk nomenklatur dan perubahannya penulis memberikankesimpulan bahwa  Menurut Matland termasuk dalam ambiguitas secara administratif.ambiguitas rendah dengan tingkat konflik yang rendah namun memiliki tingkat operaaional ketatalaksanaan yang kompleks dan rumit karena terkait secara internal mengenai administrasi (tata laksana organisasi, anggaran, SDM dan Aset). Darmanto  dari Universitas Terbuka dan Ayi Karyana dari Universitas Diponegoro dalam bukunya mengenai SANKRI merumuskan bahwa tingkat operasional perubahan, penggabungan dan pemekaean Kementerian baru akan berdampak pada aiatem administrasi negara  kesatuan  Republik Indonesia dan bukan hanya "nama" namun merupakan suatu keaatuan koordinasi, komunikasi dan integrasi sistem anggaran.


Sumber :

Berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun