Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah pekerja keras dan seorang pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Activity of Daily Living

19 November 2024   13:56 Diperbarui: 19 November 2024   14:02 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Activity of daily living merupakan kegiatan sehari-sehari. Bagi kita yang memiliki perkembangan yang normal pada usianya, kegiatan activity of daily living atau yang biasa kita singkat dengan ADL merupakan kegiatan yang biasa saja. Kegiatan ADL bisa kita bilang kegiatan sehari-hari dimulai dari bangun tidur hingga kita tidur kembali.

Jika kita membawa kegiatan ADL ini ke dunia anak berkebutuhan khusus, maka kita akan dapati berbagai macam program ADL yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus. Program ADL ini merupakan program bina diri bagi anak berkebutuhan khusus, terutama bagi anak autis yang memiliki hambatan komunikasi, sosialisasi, sensory dan juga kognitif.

Program ADL ini adalah program yang bertujuan untuk memandirikan anak berkebutuhan khusus dalam bidang bina diri dan kemandirian untuk berkarya. Salah satu program ADL adalah memakai dan melepas baju. kegiatan ini bukan hanya memberikan pembelajaran tentang berpakaian, namun lebih dari itu, kegiatan ini bagi anak berkebutuhan khusus memberikan pembelajaran tentang keterapian, seperti memasukkan dan mengeluarkan kancing baju.

Kegiatan berpakaian merupakan kegiatan motorik halus pada anak berkebutuhan khusus. Tidak mudah bagi anak berkebutuhan khusus melakukan kegiatan memasukkan dan mengeluarkan kancing, kegiatan tersebut mengharuskan anak untuk fokus. Selain itu juga, anak diterapi untuk bisa menerima sensori pada kulit berupa berbagai macam jenis kain. Karena bagi anak berkebutuhan khusus, khususnya anak dengan autis akan mengalami gangguan fungsi peraba, maka program ADL ini sangat bagus untuk perkembangan mereka.

Program ADL lainnya adalah program bersih diri. Program ini merupakan salah satu kunci kesuksesan dari program ADL. Melatih anak berkebutuhan khusus, khususnya anak autis saat melakukan program bersih diri memerlukan waktu yang cukup lama dan juga kesabaran dalam melakukannya. Program bersih diri ini mencakup kegiatan membersihkan diri setelah buang air kecil dan setelah buang air besar. Program berikutnya adalah program ADL berupa kegiatan motorik yaitu jongkok. Kegiatan jongkok bagi anak normal merupakan kegiatan yang mudah dilakukan, namun tidak bagi anak berkebutuhan khusus, terutama bagi anak autis.

Jongkok merupakan salah satu program ADL dan juga program terapi yang sangat bagi perkembangan anak berkebutuhan khusus. Akan kita dapati anak dengan autis akan mengalami kesulitan dalam melakukan jongkok. Jongkok akan membuat otot panggul lebih rileks dan membantu penguatan kaki. Selain itu jongkok juga meningkatkan sirkulasi darah keseluruh tubuh. Dan yang lebih utama bagi anak berkebutuhan khusus, fungsi jongkok adalah menstimulus anggota gerak dan juga perkembangan wicara, sensori serta perkembangan kognitif.

Selain itu dalam program ADL anak diajarkan untuk mampu berkarya lewat kegiatan bina karya, dalam kegiatan bina karya anak berkebutuhan khusus dilatih untuk memandirikan diri dalam finansial atau penghasilan. Kegiatan bina karya seperti kegiatan melukis, bertani, berternak dan juga kegiatan lainnya yang menghasilkan uang. Semoga dengan adanya program activity of daily living perkembangan anak berkebutuhan khusus menjadi lebih baik dan akan meningkatkan sistem motorik, wicara, kognitif dan juga finansial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun