Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah pekerja keras dan seorang pendidik

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengapa Tidak Perlu Memberikan Gadget pada Anak

24 September 2024   07:32 Diperbarui: 24 September 2024   07:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Electronic parenting menjadi solusi instan yang dipilih oleh para orang tua. Banyak dari orang tua yang memberikan anak mereka dengan gadget atau HP agar anak tersebut anteng/tenang. Berharap dengan anak diberikan gadget/HP orangtua atau pengasuh anak akan bekerja dengan fokus. Anak-anak adalah peniru yang ulung. Orangtua yang sering menghabiskan waktu dengan gadget akan menjadi contoh bagi anak yang seharusnya anak lebih banyak bermain diluar rumah dengan teman-temannya atau dengan lingkungannya.

Pemberian gadget kepada anak tentu memiliki dampak negatif terhadap perkembangan anak. Banyak orangtua yang memberikan gadget kepada anak bahkan ketika anak tersebut masih bayi atau masih sangat kecil. Meskipun gadget menawarkan banyak manfaat, seperti akses informasi yang sangat mudah, hiburan edukatif, dan berbagai macam fitur-fitur lainnya yang ada di dalam gadget tersebut, namun ternyata gadget juga memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan anak-anak.

Menjauhkan anak dari gadget harus dilakukan orangtua jika tidak ingin perkembangan anak akan terganggu. Kita harus ingat, bahwa anak memiliki masa golden age yang dimasa itu anak akan berkembang sesuai dengan perkembangannya. Jangan sampai di usia golden age anak dirusak oleh gadget. Berikut lima alasan mengapa gadget memiliki dampak negatif bagi anak.

1. Gangguan Sosial dan Komunikasi

Gadegt umumnya memberikan hiburan yang bersifat satu arah. Anak yang sejak dini terpapar oleh gadget cenderung mengalami kesulitan dalam berkomunikasi terutama komunikasi dua arah. Penggunaan yang berlebihan akan menghambat perkembangan keterampilan sosial mereka. Anak-anak menjadi anak yang tidak suka bermain dengan teman dan lingkungannya.

Kemampuan dalam berkomunikasi, berempati, dan bekerja sama yang seharusnya dilatih sejak dini menjadi terganggu karena waktunya tersita oleh gadget. Anak yang sering bermain gadget akan mengalami kesulitan bicara pada usia dua tahun. Sehingga kita lihat banyak kasus di klinik-klinik tumbuh kembang yang memiliki diagnosa lambat bicara. Oleh sebab itu, penggunaan gadget harus lebih ketat, terutama kepada anak-anak yang masih dalam usia golden age.

2. Gangguan Kesehatan Fisik dan Mental

Radiasi yang dipancarkan oleh gadget sangat berbahaya bagi anak-anak. Waktu yang terlalu lama dihabiskan oleh anak di depan layar dapat memberikan dampak negatif baik pada kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Paparan yang berkepanjangan akan memberikan masalah pada penglihatan anak, sehingga mata anak menjadi juling.

Selain itu, anak yang kecanduan gadget akan berisiko mengalami gangguan tidur. Anak akan terus-terusan memainkan gadget akan kesulitan tidur, sehingga mengakibatkan metabolisme tubuh anak terganggu, pola tidur yang tidak sesuai akan mengakibatkan gangguan emosi. Selain itu, gangguan kesehatan mental juga akan terganggu. Konten negatif dan kurangnya interaksi sosial dapat memicu depresi dan kecemasan.

3. Aktifitas Fisik Berkurang

Perkembangan motorik anak sangat ditentukan oleh aktivitasnya selama hidup. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengurangi waktu anak bermain dan berolahraga bersama teman-temannya. Dengan adanya gadget, mereka menjadi kurang tertarik untuk berinteraksi di luar rumah, dan cenderung mengisolasi diri dari lingkungan sekitar. Akibatnya, aktivitas menurun, yang akan permasalahan motorik anak. Ajak anak untuk melakukan kegiatan diluar rumah seperti bersepeda, berlari atau bermain permainan tradisional lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun