Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang berfokus pada pengembangan nilai-nilai moral, etika, dan nilai positif pada setiap individu. Tujuan dari pendidikan karakter adalah terwujudnya manusia yang memiliki pribadi yang unggul, berintegritas, dan dan dapat berkontribusi dalam masyarakat. Dalam hal ini, pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan moral saja, tetapi juga pengembangan sikap sosial, kepemimpinan, kreativitas, dan sikap positif lainnya.
Pengembangan pendidikan karakter bukan hal yang baru dalam pendidikan. Sejak awal kemerdekaan hingga saat ini upaya pendidikan karakter terus dikembangkan dengan berbagai nama, pengembangan dan pendekatan. Meskipun sampai saat ini pendidikan karakter masih terus ditingkatkan sehingga generasi ini menjadi generasi yang unggul dalam berbagai bidang.
Pendidikan karakter tidak bisa dilihat dari keberhasilan seseorang dalam pencapaian nilai akademis, tetapi juga dari kemampuannya dalam berinteraksi secara positif dilingkungannya. Oleh karena itu, pembentukan karakter melibatkan pendekatan holistic yang mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pendidikan karakter hingga saat ini masih terlihat belum berhasil atau belum tercapai sepenuhnya, terutama terlihat jelas dalam era globalisi seperti saat ini. Globalisasi membawa teknologi informasi yang semakin maju, namun kemajuan tersebut juga memberikan dampak negative. Salah satu dampak negative adalah penurunan moralitas, yang terlihat dari kenyataan bahwa masyarakat mengalami penurunan moral.Â
Oleh karena itu, penyelenggara pendidikan dan para guru merasa terpanggil dan bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter. Salah satu faktor yang menyebabkan krisis moral dalam masyarakat adalah kurangnya pengawasan yang menyebabkan kurangnya respon terhadap ajaran agama.
Sekolah merupakan dasar utama dalam pelaksanaan pendidikan karakter. Salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan karakter adalah dengan mengembangkan pendidikan agama di setiap satuan pendidikan.Â
Perbaikan pendidikan karakter tidak akan mencapai hasil optimal jika tidak memperhatikan aspek karakter religius peserta didik. Religiusitas peserta didik yang berkaitan dengan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama. Disorientasi terhadap nilai religiusitas seringkali dapat berujung pada perilaku kekerasan dan tindakan kriminal, yang menjadi isu serius dalam pengembangan pendidikan karakter.
Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, kesederhanaan, ketekunan, disiplin, keadilan, dan rasa hormat terhadap sesama sering kali diintegrasikan dalam pendidikan karakter. Pentingnya pendidikan karakter makin dirasakan pada saat ini dimana perubahan sosial dan teknologi begitu cepat. Oleh karena itu, penerapan pendidikan karakter diberbagai lapisan masyarakat menjadi kunci dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, akan tetapi juga secara karakter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H