Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah pekerja keras dan seorang pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikmah Welas Asih Allah

5 September 2024   07:55 Diperbarui: 5 September 2024   08:06 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di mana pun kita berada, dengan siapa pun kita bekerja dan berkarya, di sana ada welas asih Allah. Allah sangat peduli dengan setiap penciptaan-Nya. Allah sangat mengasihi segenap makhluk-Nya. Dia senantiasa berbuat yang terbaik bagi ciptaan-Nya. Meskipun kita tak pernah memikirkan-Nya, dia ada untuk kita.

Seandainya Allah membenci Iblis yang Dia ciptakan, yang menjadi pembangkang setelah diciptakan, mengapa tidak Allah matikan saja kehidupannya? Seandainya Allah membenci Firaun yang berani mengaku sebagai Tuhan, mengapa Allah tidak menghapusnya saja dari muka bumi ini, bukankah Allah memiliki kekuatan untuk melakukannya?

Seandainya bangsa Yahudi dan Nasrani adalah bangsa yang benar-benar memusuhi Islam di bumi ini, mengapa tidak dihabiskan saja oleh Nabi Muhammad dan kaum Muhajirin saat kaum muslimin datang berbondong-bondong ke kota Yatsrib (Madinah)? Alih-alih berperang dengan alasan berdakwah, Nabi Muhammad malah melakukan perjanjian dengan kaum Yahudi yang kita kenal dengan Piagam Madinah. Itulah welas asih Allah, kita akan menemukan Rahman dan Rahim-Nya Allah Dimana saja dan kepada siapa saja.

Apakah kita menganggap bahwa negara yang tidak berlandaskan syariat Islam, tanah, air, udara dan segala yang ada di sana jauh dari berkah Allah? Allah tetap memberkahi bumi tempat manusia itu tinggal walaupun seluruh penduduknya ingkar kepada Allah sepanjang Allah menghendaki demikian.

Bekerjalah dengan siapa saja selama kita yakin dengan Rahman dan Rahim Allah. Bangun kekuatan sosial untuk bersama-sama meraih kesuksesan karena pada hakikatnya semua manusia adalah sama di hadapan Allah. "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan Perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu" (QS An-Nisa: 1)

Rahman Rahim adalah cinta kasih yang harus kita tebarkan kepada sesama manusia makhluk Allah di bumi ini. Rahman Rahim adalah dualitas yang seimbang. Ia adalah harmoni yang menjadikan manusia mampu bertahan hidup di bumi yang diberkahi walau apa pun yang terjadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun