Dari Utsman bin Affan ia berkata "Nabi apabila telah selesai dari menguburkan mayit beliau berkata, 'mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya.'" (HR Abu Daud)
Sering kali kita mendengar berita bahwa sahabat sekaligus keluarga kita meninggal dunia. Orang yang dahulunya kita kenal ceria, suka membuat senyum semua orang yang berada di dekatnya, sahabat kita yang sering memberikan nasehat dan masukan untuk kehidupan kita sekarang hanya tinggal kenangan dan dengan seiringnya waktu kita pun akan melupakan kenangan tersebut.
Namun, pernahkah terbesit dalam diri kita, seandainya itu terjadi pada diri kita? Nama kita bergema di toa masjid dekat rumah kita, broadcast di grup WhatsApp penuh dengan ucapan belasungkawa. Sudah siapkah kita menghadapi kematian? Pernahkan kita merenung bahwa apa yang selama ini kita jaga dan pelihara juga akan sirna dan pergi begitu saja? Badan yang selalu kita jaga, makanan yang selalu kita selektif memakannya, rumah yang kokoh dibangun untuk melindungi kita dari badai dan bencana, semua itu tidak akan membuat kita aman dari kematian.
"Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu. Kamu kemudian akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan" (QS Al-Jumuah: 8)
Oleh sebab itu, jadikanlah kepergian/kematian saudara kita sebagai pengingat dan nasihat untuk diri kita, tidak sedikit dari kita yang beranggapan bahwa kematian yang menimpa hanya sebatas kesedihan saja karena kehilangan seseorang yang berharga, padahal sejatinya kita sedang diperingatkan oleh Allah, kita pun akan sama seperti mereka yang akan bertemu dengan kematian. Oleh sebab itu, sudahkah kita mempersiapkan bekal untuk bertemu dengan kematian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H