Mohon tunggu...
Eko Suprihatin
Eko Suprihatin Mohon Tunggu... Guru - guru

melestarikan budaya bangsa dengan berseni dan berkarya di Omah Gondhol Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Umbul Donga sebagai Sarana Ritual dan Edukasi Seni Publik Persembahan dari Omah Gondhol Yogyakarta

24 Januari 2023   21:36 Diperbarui: 24 Januari 2023   21:40 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

https://youtu.be/EILeTsTN6_Y  

https://youtu.be/Cp51HpKQmC8







Para pemain dan para pementas di umbul donga terdiri dari beberapa kalangan anak muda, akan tetapi yang menampilkan pertunjukan diumbul donga tidak hanya anak muda tapi juga dari kalangan anak kecil, anak remaja, orang dewasa dan bahkan orang tua juga ikut andil dalam pementasan umbul donga Omah Gondhol Yogyakarta. Pada kegaiatan ini biasanya diawali dengan opening musik krancong, band, tari ataupun opera mini, kemudian untuk pra acara pembawa acara yaitu pimpinan Omah Gondhol yaitu Bapak Gondhol Sumargiyono mengawali dengan menyapa para penonton dunia maya dan para pemain virtual. Kemudian untuk acara intinya biasanya pakeliran padat oleh dalang dalang muda. Pada shotting video virtual para pemain wajib untuk menjaga Kesehatan dan mengecek kesehatnya terlebih dahulu.

Kegiatan ini dinamakan umbul donga, 'Umbul' artinya mengangkat, 'Donga' artinya doa, maksudnya berkumpul untuk mengangkat tangan dan berdoa, memohonkan doa untuk orang tua, sanak saudara dan para leluhur kita yang sudah meninggal dunia. Selain itu juga memohon kesejahteraan hidup serta doa bersama untuk memohon agar seluruh bangsa segera terbebas dari ancaman Covid-19. Kemudian kesenian kesenian yang dihadirkan hanyalah untuk mengisi kesibukan para seniman seniman muda agar tidak jenuh dengan keadaan covid-19. Kegiatan umbul donga ini sudah berjalah sampai sekarang dan menjadi tontonan di dunia maya dan dikalangan masyarakat sekitar serta menghadirkan lebih banyak para seniman seniman muda dari berbagai kalangan baik itu dari umur 5-50 tahun.

PENUTUP

Bentuk dari kegiatan umbul donga dari awal sampai berjalan ke 27 kali selalu sama yaitu memintakan doa doa untuk para orang tua, saudara, serta kerabat kita yang sudah meninggal agar di alam kubur arwahnya tenang dengan iringan doa Al-Fatihah dari keluarga yang masih di dunia. Harapanya kegiatan ini terus berjalan tanpa batas waktu untuk berbagi, berdoa dan berkarya seni. Semoga hal hal baik yang kita lakukan direstui dan diridhoi Allah SWT, dan semoga bisa dilestarikan terus oleh anak cucu kita kelak. Dengan demikian kegiatan umbul donga Omah Gondhol menjadi sebuah warisan budaya, warisan seni akan selalu menjadi alur dan jalan untuk melestarikan budaya bangsa, tanpa terputus oleh keadaan apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun