Larangan mudik oleh pemerintah diberlakukan untuk mencegah eskalasi penularan virus Corona yang memang sangat berbahaya. Oleh karena itu masyarakat seyogyanya mematuhi peraturan pemerintah tersebut guna mempercepat penyelesaian krisis corona yang masih menunjukkan grafik peningkatan.
Masyarakat harus rela menunda silaturahmi dengan keluarga jauh. Berat?
Memang demikian. Tetapi situasi darurat nasional akibat pandemi Covid19 perlu kerjasama semua elemen masyarakat. Kalau tidak? Teror wabah Corona akan semakin meluas.
Berkaitan dengan tradisi mudik lebaran pemerintah sengaja menerapkan pelarangan. Karena jika tidak demikian akan terjadi pergerakan manusia dari kawasan Jabodetabek yang selama ini ditetapkan sebagai episentrum nasional pandemi Covid19.
Pergerakan keluar nyaris ke segala arah yang sangat beresiko menyebarnya secara masif ke empat penjuru mata angin di pulau Jawa. Dapat dibayangkan tak lama setelah itu pasti ledakan angka statistik penderita covid19.
Untuk itu sekali lagi mutlak diperlukan sikap kooperatif dan patuh dari semua komponen masyarakat. Salah satunya tidak mudik lebaran tahun ini. Mudik lebaran tahun 2020 membahayakan diri sendiri dan sanak keluarga di kampung halaman.
Silaturahmi Virtual
Kemajuan teknologi informasi memberikan kemudahan berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa layanan aplikasi android menawarkan banyak fitur canggih untuk memenuhi kebutuhan komunikasi plus.
Melalui beberapa aplikasi video conference memungkinkan untuk setiap saat melakukan panggilan video resolusi tinggi serasa ngobrol tatap muka secara fisik. Mimik dan ekspresi wajah lawan bicara nyaris terekspose secara sempurna. Aktivitas terbatas lawan bicara juga terekam secara real time.
Kecanggihan teknologi seperti itu sebenarnya cukup membantu meredakan rasa rindu menggebu untuk bertemu keluarga yang jauh tinggal di kampung halaman. Beberapa aplikasi bahkan memiliki fitur untuk ber-tele conference hingga melibatkan banyak peserta.
Kasih sayang yang tulus tak pernah mengenal jarak dan waktu. Karena sifat latif-nya (lembut) dan immaterial (bukan benda) sehingga sanggup menembus ruang dan waktu. Percayalah!
Persiapan Mudik Online
Agar mudik online 2020 sukses tentu saja diperlukan beberapa persiapan penunjangnya. Dibawah ini akan diuraikan secara singkat setidaknya tiga persiapan maksimalnya impact mudik dan silaturahmi daring Anda.
1. Siapkan data base sanak, saudara dan handai taulan yang tinggal di kampung halaman. Hunting dan kemudian catat semua nama, alamat dan nomor telepon.
Buatlah skema yang terpilah dalam kelompok. Pengelompokan ini terserah Anda dasar kriterianya. Tujuannya agar sedapat mungkin jika digelar tele conference masing-masing peserta dalam satu kelompok bisa nyambung.
Lakukan add pada masing-masing nomor telepon ke dalam kontak smartphone Anda. Setelah itu susullah dengan tes kontak nomer handphone dengan kirim pesan atau ucapan salam.
Pastikan seluruh nomor telepon keluarga, saudara dan handai taulan masuk dalam kontak di smartphone Anda.
2. Unduhlah aplikasi panggilan video yang telah disepakati. Beberapa pilihan bisa dipertimbangkan untuk dijadikan media mudik online diantaranya: Zoom, Skype, Line, Google Duo dan WatsAp berfasilitas tele conference.
Komunikasikan pilihan aplikasi diatas agar semua data kontak panggilan sudah menginstal aplikasi yang disepakati. Rundingkan juga waktu yang nyaman untuk bersilaturahmi virtual bersama-sama.
3. Berlebaran secara virtual juga perlu tetap berbagi. Karena itu alihkan anggaran mudik Anda untuk berbagi angpau. Caranya, mintalah nomor rekening virtual atau rekening bank beberapa saudara di kampung halaman yang dipandang mewakili.
Dengan model dan rancangan silaturahmi virtual yang komplit seperti ini insyaallah mudik dan silaturahmi online Anda tak akan kalah seru dengan berlebaran offline.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H